Kualitas Aset Membaik, Maybank Syariah Bukukan Laba Rp236 Miliar di Kuartal I 2023
Unit Usaha Syariah Maybank Indonesia (Maybank Syariah) mencatat Laba operasional sebelum provisi naik 32,0% menjadi Rp225 miliar dengan Cadangan Kerugian Penurunan Nilai (CKPN) turun secara signifikan seiring dengan membaiknya kualitas aset.
Unit Usaha Syariah Maybank Indonesia demikian juga membukukan kenaikan yang signifikan pada Laba sebelum Pajak (PBT), yaitu sebesar 178,4% menjadi Rp236 miliar pada kuartal pertama 2023. Baca Juga: Kuartal I 2023, Laba Bersih Maybank Indonesia Melesat 45,7% jadi Rp566 miliar
"Kami akan terus berupaya dalam menyeimbangkan komposisi simpanan nasabah agar kami dapat mengelola pendanaan dengan lebih efisien serta memperkuat fundamental Bank. Selain itu ke depannya, kami akan melanjutkan penerapan strategi M25+ yang mencakup di antaranya transformasi untuk mengakselerasi kapabilitas digital SME dan mengedepankan solusi Islamic wealth,” ujar Presiden Direktur Maybank Indonesia, Taswin Zakaria di Jakarta, Selasa (23/5/2023).
Dengan kondisi tersebut, tercatat total aset Unit Usaha Syariah tumbuh 3,3% menjadi Rp39,61 triliun dari Rp38,33 triliun, menyumbang kontribusi terhadap total aset Bank (Bank saja) sebesar 26,4%.
Selain itu, pembiayaan Unit Usaha Syariah tumbuh 0,7% menjadi Rp24,74 triliun dari Rp24,56 triliun, terutama pembiayaan pada segmen UKM dan ritel.
"Maybank Indonesia senantiasa menerapkan strategi ‘Shariah First’ dan Leverage Model dimana keduanya memiliki peran strategis dalam meningkatkan bisnis Unit Usaha Syariah," ungkapnya. Baca Juga: Segera Jatuh Tempo, Maybank Indonesia Sediakan Dana Rp819,25 Miliar untuk Lunasi Obligasi
Secara bersamaan, Bank juga melanjutkan strategi untuk mengoptimalkan pendanaan berbiaya rendah, sehingga strategi ini mendorong kenaikan pada CASA Unit Usaha Syariah sebesar 30,4% menjadi Rp15,33 triliun dari Rp11,76 triliun tahun lalu dengan rasio CASA yang meningkat menjadi 49,4% dari 40,6%.
Rasio Non-Performing Financing/NPF Unit Usaha Syariah tercatat membaik menjadi 2,7% (gross) dan 2,1% (net) pada Maret 2023, dari 4,0% (gross) dan 2,7% (net) pada Maret 2022. Demikian juga rasio Financing -to-Deposit/FDR tercatat pada tingkat yang sehat sebesar 77,3%.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Fajar Sulaiman
Editor: Fajar Sulaiman
Tag Terkait:
Advertisement