Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Segera Jatuh Tempo, Maybank Indonesia Sediakan Dana Rp819,25 Miliar untuk Lunasi Obligasi

Segera Jatuh Tempo, Maybank Indonesia Sediakan Dana Rp819,25 Miliar untuk Lunasi Obligasi Kredit Foto: Sufri Yuliardi
Warta Ekonomi, Jakarta -

PT Bank Maybank Indonesia Tbk (BNII) dikabarkan telah menyediakan dana sebesar Rp819,25 miliar untuk melunasi Obligasi Subordinasi Berkelanjutan II Tahun 2016. Berdasarkan keterbukaan informasi yang dirilis secara resmi, diketahui bahwa obligasi tersebut akan jatuh tempo pada 10 Juni 2023 mendatang.

Head of Governance Maybank Indonesia, Esti Nugraheni, menyatakan bahwa pelunasan tersebut akan didistribusikan melalui PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) selaku agen pembayaran. Adapun biaya yang disediakan rencananya akan dipakai untuk membayar pokok obligasi subordinasi dan bunga obligasi subordinasi.

Baca Juga: Segera Jatuh Tempo, Hartadinata Abadi Siapkan Amunisi Rp410,50 Miliar untuk Lunasi Obligasi

“Kami sudah menyiapkan dana untuk membayar pokok obligasi subordinasi sebesar Rp800 miliar dan bunga obligasi subordinasi sebesar Rp19,25 miliar,” ungkap Esti dalam keterangan resmi, Jakarta, Selasa, 16 Mei 2023.

Perlu diketahui pula bahwa Maybank Indonesia sudah pernah melakukan pelunasan terhadap Obligasi Berkelanjutan II Tahun 2016 pada tanggal 15 Maret 2023 lalu. Mengutip dari keterbukaan informasi, bank tersebut mengeluarkan Rp645,50 miliar untuk membayar pokok obligasi dan Rp11,53 miliar untuk membayar bunga obligasi.

Baca Juga: Targetkan Rp1,6 Triliun, BFI Finance Kembali Siap Terbitkan Obligasi

Sebagai informasi tambahan, pada kuartal pertama tahun 2023, salah satu bank swasta kenamaan di Indonesia itu berhasil meningkatkan perolehan laba hingga 45,7% menjadi Rp388 miliar. Selain itu, Maybank Indonesia juga dilaporkan sukses membukukan kenaikan pendapatan fee-based sebesar 30,6% pada periode yang sama.

Baca Juga: Kuartal I 2023, Maybank Indonesia Salurkan Kredit Rp107,22 Triliun

Tidak hanya itu, angka distribusi kredit turut melompat hingga 7,7% menjadi Rp107,22 triliun pada triwulan pertama tahun ini. Hal tersebut berjalan beriringan dengan pertumbuhan kredit CFS ritel sebesar 14,6% menjadi Rp40,10 triliun dan kredit global banking yang tumbuh 11,4% menjadi Rp39,29 triliun.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Yohanna Valerie Immanuella
Editor: Yohanna Valerie Immanuella

Advertisement

Bagikan Artikel: