Soal Dedolarisasi, Ekonom: Kalau Dolar Ditinggalkan, Perekonomian Global Bisa Bangkrut
Kredit Foto: Sufri Yuliardi
Ia kemudian mengatakan bahwa Amerika Serikat merupakan tiang dari perekonomian global. Dengan demikian, apabila seluruh negara secara serentak dan tiba-tiba memutuskan untuk meninggalkan dolar, maka perekonomian global akan lumpuh.
“Amerika itu dalam tanda kutip adalah tiang dalam perekonomian global. Kalau tiang utamanya ini tanpa persiapan kemudian kita robohkan, maka atapnya akan menimpa kita semua. Jadi bangkrutnya Amerika akan menyebabkan bangkrutnya perekonomian global dan akan berdampak negatif pada semua negara,” jelasnya.
Lebih lanjut, Piter menjelaskan ketergantungan negara-negara terhadap dolar AS ada pada penjualan surat utang yang dikeluarkan oleh pemerintah Amerika Serikat. Sehingga, apabila nilai dolar AS turun, maka akan berpengaruh signifikan terhadap cadangan devisa negara.
“Contohnya begini, Amerika itu pengutang terbesar di dunia. Utang dalam bentuk surat utang itu dibeli oleh negara-negara terutama negara yang sedang surplus, seperti Jepang, China, Korea Selatan, dan juga negara-negara Arab. Mereka itu surplus ditandai dengan jumlah cadangan devisa mereka yang sangat besar. Mayoritas cadangan devisa sekitar 60% itu bentuknya adalah surat utang pemerintah Amerika. Kalau dolar itu dibuang, nilai dari dolar akan jatuh. Kalau nilai dolar jatuh, maka nilai surat utangnya akan jatuh. Jadi cadangan devisa di negara-negara surplus ini akan jatuh semua,” paparnya.
Dengan demikian, ia menjelaskan bahwa dedolarisasi yang dilakukan oleh beberapa negara tidak akan mengancam perekonomian Amerika Serikat.
“Kalau kita lihat sebenarnya yang melakukan upaya dedolarisasi dan menggunakan mata uang domestik ini juga belum terlalu banyak, yang aktif memang Indonesia dengan beberapa negara, seperti China, Thailand, dan negara-negara lain di Asia. Jadi kalau kita lihat dari total transaksi di dunia belum terlalu besar. Dedolarisasi sejauh ini bukan sebuah fenomena besar yang mengancam posisi dari Amerika,” pungkasnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Novri Ramadhan Rambe
Editor: Rosmayanti
Tag Terkait:
Advertisement