Pede Menuju Hilangnya Kemiskinan Ekstrem, Wapres Ma'ruf Amin: Terjadi Penurunan 1,74%
Wakil Presiden (Wapres) Ma'ruf Amin mengatakan, terjadi tingkat penurunan kemiskinan ekstrem pada tahun ini dari tahun sebelumnya. Dari data yang diterima menurunnya tingkat kemiskinan ekstrem dari 2.14% pada Maret 2021 menjadi 2,04% berdasarkan perhitungan BPS pada Maret 2022, dan terus turun menjadi 1,74% berdasarkan perhitungan BPS pada September 2022.
Dengan demikian jumlah penduduk miskin ekstrem berkurang dari 5,80 juta jiwa pada bulan Maret 2021 menjadi 5,59 juta jiwa pada bulan Maret 2022. Keberhasilan penurunan tingkat kemiskinan ini didukung oleh penajaman sasaran melalui pemanfaatan Data Percepatan Penghapusan Kemiskinan Ekstrem (P3KE), konvergensi program, serta perbaikan kualitas implementasi program.
Baca Juga: Dikunjungi Mahfud MD Hingga Cak Imin, Kode Ma'ruf Amin: Tinggal Pilih Cawapres dari Kader Muda NU
Selain itu, World Bank juga memberikan data tingkat penurunan kemiskinan yang turun 1,5%. Karena itu diharapkan pada tahun 2024 penghapusan kemiskinan ekstrem 0% dapat tercapai. "Kita berharap bahwa target kita untuk 2024 nanti sudah bisa mencapai ke 0 persen walaupun memang masih ada beberapa yang harus kita lakukan, percepatan," kata Wapres saat memberikan keterangan persnya usai rapat pleno terbatas terkait Percepatan Penghapusan Kemiskinan Ekstrem (PPKE) di Istana Wapres, Jl. Medan Merdeka Selatan Nomor 6, Jakarta Pusat, Selasa (24/5/2023).
Wapres Sampaikan Tiga Poin Dukung Penghapusan Kemiskinan Ekstrem
Pertama Wapres mengatakan, pemerintah telah memiliki data terkait kantong-kantong kemiskinan ekstrem dan terus disempurnakan. Sehingga diupayakan tidak ada lagi kantong-kantong kemiskinan ekstrem yang tidak terdata. "Sehingga tidak ada lagi kantong-kantong yang tidak terdata, tidak ada lagi yang tidak mendapatkan bantuan," ucap Wapres.
Kedua, pemerintah akan mengoptimalkan agar anggaran yang telah disiapkan untuk penanggulangan kemiskinan ekstrem dapat dipergunakan sesuai fungsinya . Serta pergeseran anggaran yang akan dimaksimalkan untuk penanggulangan kemiskinan ekstrem. "Kemudian kita akan optimalkan supaya tidak ke mana-mana anggaran itu harus memang untuk penanggulangan kemiskinan ekstrem," kata Wapres.
Baca Juga: Loyalis Jokowi Jabarkan Alasan Perubahan Sikap Prabowo, Dulu Menyerang Tanpa Ampun Sekarang Tak Malu-malu Memuji
Ketiga, lanjut Wapres, meminta partisipasi pemerintah daerah (pemda) untuk lebih aktif mendorong penghapusan kemiskinan di daerahnya dapatĀ cepat teratasi. seperti yang masih menjadi kawasan merah terlebih kawasan hitam untuk terus di dorong agar cepat terselesaikan. "Maka kantong-kantong kemiskinannya yang masih bahasa yang dipakai, masih merah, apalagi hitam itu akan kita dorong supaya ada percepatan-percepatan. Karena memang ternyata Jawa itu termasuk yang merah, begitu juga di Sumatera dan selain di Papua," tegasnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Ayu Rachmaningtyas Tuti Dewanto
Editor: Aldi Ginastiar
Tag Terkait:
Advertisement