Ringkas Raih Pendanaan Tahap Awal Rp52 Miliar dari East Ventures dan Crestone Venture Capital
Platform yang membantu proses kredit kepemilikan rumah (KPR) digital asal Indonesia, Ringkas, berhasil meraih pendanaan tahap awal senilai US$3,5 juta atau Rp52 miliar dari investor yang dipimpin oleh East Ventures dan Crestone Venture Capital.
Menurut keterangan tertulisnya, Rabu (31/5/2023), pendanaan ini turut diikuti oleh investor lainnya seperti 500 Global, Teja Ventures, Orvel Ventures, Hustle Fund dan lain-lain.
Hadirnya pendanaan tersebut untuk membantu Ringkas memperluas jangkauannya ke berbagai kota di Indonesia serta pasar sekunder.
Baca Juga: East Ventures Tanam Modal ke Startup Teknologi Kesehatan AMILI, Bakal Ekspansi ke Indonesia
Co-founder Ringkas, Ilya Kravtsov menyatakan bahwa setelah meraih pendanaan tahap awal, Ringkas akan mendukung penyaluran KPR sekitar US$200 juta atau Rp3 triliun dalam 6-12 bulan ke depan.
Ringkas juga menargetkan peluncuran lebih dari 100 proyek di 34 kota di Indonesia. Menurut Kravtsov, putaran pendanaan terbaru ini digunakan untuk mempercepat teknologi perusahaan tersebut ke wilayah Indonesia yang belum dijangkau.
“Putaran pendanaan terbaru ini akan digunakan untuk mempercepat adopsi teknologi Ringkas di wilayah Indonesia yang belum dijangkau saat ini,” ujarnya.
Sementara itu, Partner East Ventures, Avina Sugiarto menyatakan dukungan perusahaan modal kapital tersebut terhadap revolusi solusi pembiayaan kepemilikan rumah melalui Ringkas.
“Dengan rekam jejak yang kuat, kami yakin solusi inovatif yang dihadirkan Ringkas akan memungkinkan proses kepemilikan rumah yang lebih nyaman dan efisien bagi jutaan orang di Indonesia,” ujar Avina.
Sejak awal 2023, Ringkas tercatat sebagai operator inovasi keuangan digital yang diatur Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan telah memperoleh sertifikasi ISO 27001.
Perusahaan yang berbasis di Jakarta Selatan ini didirikan pada awal tahun 2022 oleh Ilya Kravtsov, Leroy Pinto, Puguh Widyoko, dan Yoko Simon. Sebagai platform KPR digital, keempat co-founder ini sepakat untuk mengembangkan Ringkas setelah menemukan solusi dari masalah kepemilikan rumah di Indonesia.
Ringkas menghimpun data bahwa terdapat rasio KPR terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) yakni 3,25%, masih jauh leibh rendah dibanding India yang telah mencapai 11% dari PDB, atau Amerika Serikat (AS) yang sudah lebih dari 50%. Di samping itu, Indonesia juga menghadapi tantangan backlog perumahan dengan jumlah 12,75 juta unit yang terus meningkat tiap tahun.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Nadia Khadijah Putri
Editor: Rosmayanti
Tag Terkait:
Advertisement