Relawan Ganjar Pranowo Ingatkan Kubu Anies Baswedan Soal Tudingan Terkait Cawe-cawe Jokowi: Ada Konsekuensi Hukum!
Kelompok relawan pendukung Ganjar Pranowo, Kongres Rakyat Nasional (KORNAS) angkat suara soal narasi penjegalan terkait pengakuan Cawe-cawe Jokowi yang mulai dikeluarkan oleh Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) yang mengusung Anies Baswedan sebagai Bacapres mereka.
Presidium KORNAS, Sutrisno Pangaribuan mengingatkan ada konsekuensi hukum terkait narasi tudingan penjegalan lewat cawe-cawe Jokowi.
“Tudingan Presiden Jokowi berusaha menggagalkan Capres KPP adalah kebohongan, hoaks yang tentu memiliki konsekuensi hukum,” ujar Sutrisno dalam keterangan resmi kepada wartaekonomi.co.id, Jumat (2/6/23).
Bukannya tanpa alasan, Sutrisno menilai terlalu jauh apabila “Cawe-cawe” Jokowi disebut bakal menyebabkan penjegalan pada Anies Baswedan.
Menurutnya, Cawe-cawe Jokowi tak mengarah pada dukungan ke sosok tertentu melainkan konsep keberlanjutan pemerintahan.
“Presiden Jokowi dalam penjelasannya tentang ‘cawe- cawe’ adalah terkait kesinambungan dan keberlanjutan program strategis pemerintah yang telah dirintis , bukan tentang siapa Capres yang akan didukung atau tidak didukungnya,” jelasnya.
“Maka KPP seharusnya menyampaikan ide, gagasan, program politik ARB. Karena KPP juga berhak menawarkan konsep ‘antitesa Jokowi’,” tambahnya.
Respons Anies Baswedan Soal Jokowi Cawe-cawe
Anies mengaku pihaknya mendapat banyak ungkapan kekhawatiran terkait pernyataan Jokowi soal cawe-cawe.
Di antara kekhawatiran yang ada adalah potensi kecurangan dalam Pemilu 2024.
“Ada yang mengungkapkan kekhawatiran penjegalan, kriminalisasi, tidak netralnya penyelenggaraan pemilu, caleg-caleg yang mendapat perlakuan tidak fair, partai-partai yang mendapatkan perlakuan tidak fair, calon-calon presiden yang mendapat perlakuan tidak fair, calon-calon presiden yang mendapat perlakuan tidak fair,” kata Anies.
“Kemudian potensi terjadinya kecurangan, yang semuanya itu dikhawatirkan muncul akibat adanya pernyataan bahwa tidak netral dan cawe-cawe,” tambahnya.
Meski demikian, Anies dan timnya berharap itu hanya sekadar kekhawatiran saja alias tidak benar-benar terjadi.
Anies berharap kontestasi di 2024 berjalan sebagaimana mestinya.
“Kami berharap kekhawatiran itu tidak benar, itu adalah kekhawatiran saja dan dalam kenyataannya kita berharap pemilu tetap seperti semula dan pilpres tetap seperti semula,” ungkapnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Bayu Muhardianto
Editor: Bayu Muhardianto
Tag Terkait:
Advertisement