Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Peneliti UGM Sebut Kenaikan Pendapatan Tidak Seimbang dengan Kenaikan Harga Properti

Peneliti UGM Sebut Kenaikan Pendapatan Tidak Seimbang dengan Kenaikan Harga Properti Kredit Foto: Central Group
Warta Ekonomi, Yogyakarta -

Institute for Policy Development (PolDev) Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik UGM merilis hasil survei mereka tentang properti di Indonesia.

Peneliti PolDev, Ignatius Ardhana Reswara, menyampaikan bahwa menurut survei PoLDev, laju tingkat pendapatan tidak seimbang dengan laju pertumbuhan properti. Akhirnya, banyak orang berlomba-lomba untuk mendapatkan properti dengan harga yang terjangkau.

Hasil survei tersebut disampaikan dalam diskusi bertajuk Membangun Masa Depan Properti yang Inklusif dan Berkelanjutan, secara daring pada Senin (5/6/2023).

Baca Juga: OYO Akan Tambah 350 Properti Berkonsep Syariah untuk Tunjang Potensi Wisata Religi

Survei tersebut dilakukan secara daring dan berhasil mencakup 1192 responden, dengan sebaran 78 responden usia 20-24 tahun, 817 responden usia 24-25 tahun, 237 responden usia 35-44 tahun, serta 60 responden usia 45-54 tahun. Hasilnya menunjukkan bahwa generasi muda di Indonesia berjuang sendiri untuk mendapatkan rumah impian.

“72,5 persen masyarakat yang siap membeli rumah tidak memiliki dukungan finansial dari orang tua, dan hanya 21 persen yang mendapat bantuan dari orang tua dalam perencanaan pembelian rumah,” kata Ignatius.

Kendala bagi mereka dalam pembelian rumah adalah belum adanya tabungan yang stabil, sehingga masih ragu untuk mengambil keputusan membeli rumah. Masyarakat cenderung menunggu hingga tabungan mereka cukup, sehingga harus berpacu dengan laju pertumbuhan harga properti yang pesat. Sementara itu, kredit rumah cenderung dihindari.

“Sistem pembiayaan, kredit atau lainnya, sebenarnya masih belum dikenal oleh masyarakat,” kata Ignatius. Menurutnya, perlu ada sosialisasi lebih dalam tentang opsi pembiayaan rumah yang dapat masyarakat ambil.

Hasil survei PolDev juga menunjukkan bahwa di antara masyarakat yang merasa sudah waktunya membeli rumah, 30 persen telah siap secara finansial, diikuti 18 persen belum siap. Sementara itu, 3 persen masyarakat yang merasa sudah waktunya menjual rumah, telah siap secara finansial, diikuti 11 persen yang belum siap.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Tara Reysa Ayu Pasya
Editor: Rosmayanti

Tag Terkait:

Advertisement

Bagikan Artikel: