Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Rupiah Hari Ini Sukses Unjuk Gigi, Ternyata Gara-Gara Sentimen Ini!

Rupiah Hari Ini Sukses Unjuk Gigi, Ternyata Gara-Gara Sentimen Ini! Seorang teller Bank Mandiri menunjukkan uang pecahan Rp100.000 dan Rp50.000 di Plasa Mandiri, Jakarta, Senin (8/7/2019). Rupiah pada Senin (8/7/2019) pagi bergerak melemah 66 poin atau 0,47 persen menjadi Rp14.149 per dolar AS dibanding posisi sebelumnya Rp14.083 per dolar AS, seiring kemungkinan tidak diturunkannya suku bunga oleh bank sentral Amerika Serikat The Federal Reserve (The Fed). | Kredit Foto: Antara/M Risyal Hidayat
Warta Ekonomi, Jakarta -

Rupiah berhasil menunjukkan keperkasaannya atas mata uang Amerika Serikat pada perdagangan Selasa, 6 Juni 2023. Berdasarkan data RTI Business, dikabarkan bahwa nilai tukar rupiah terapresiasi 0,36% dan mendapatkan tambahan 54 poin sehingga pada hari ini, kursnya berada di angka Rp14.831 per dolar AS.

Selain terhadap mata uang Negeri Paman Sam, mata uang Indonesia juga sukses mengungguli tiga mata uang global lainnya. Pada pagi hari ini, rupiah terpantau menguat atas dolar Australia (0,32%), euro (0,30%), dan poundsterling (0,25%).

Sementara itu, jika disandingkan dengan mata uang negara-negara di Asia, rupiah turut menunjukkan pergerakan serupa. Sebab, merujuk dari sumber yang sama, diketahui bahwa rupiah menguat atas tujuh mata uang dan melemah hanya terhadap satu mata uang.  

Baca Juga: Nilai Tukar Rupiah Lagi-Lagi Melemah Atas Dolar AS dan Mata Uang Global

Rupiah hari ini mengalami koreksi atas won (0,18%). Akan tetapi, mata uang Garuda itu menghijau atas yuan (0,29%), dolar Hong Kong (0,37%), yen (0,35%), ringgit (0,34%), dolar Singapura (0,32%), baht (0,23%), dan dolar Taiwan (0,64%).

Sebagai informasi tambahan, salah satu sentimen penyebab menguatnya nilai rupiah boleh jadi adalah inflasi yang menurun. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) inflasi Indeks Harga Konsumen (IHK) bulan Mei 2023 hanya sebesar 0,09%. Padahal, pada bulan sebelumnya, persentase inflasi IHK berada di angka 0,33%.

Direktur Eksekutif Bank Indonesia (BI), Erwin Haryono, mengatakan bahwa penurunan inflasi pada bulan lalu tidak dapat dilepaskan dari adanya respons positif terhadap kebijakan moneter BI yang preemptive dan forward looking. 

Baca Juga: Nilai Tukar Rupiah terhadap Dolar AS Kembali Lesu, Levelnya Nyaris Tembus Rp15.000!

Selain itu, dengan adanya program Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNIP) yang bersinergi dengan berbagai pihak, BI optimistis inflasi tetap terkendali dan berada di kisaran 3,0±1% pada sisa tahun ini.

“Penurunan ini dipengaruhi oleh adanya penurunan inflasi inti yang kini berada di angka 0,06%. Perkembangan inflasi inti juga sejalan dengan normalisasi permintaan setelah periode HBKN Idulfitri dan penurunan harga komoditas global,” terang Erwin dalam keterangan pers, Jakarta, Selasa, 6 Juni 2023.

Baca Juga: Nilai Tukar Rupiah Melemah terhadap Dolar AS Hari Ini, 30 Mei 2023

Perlu diketahui bahwa komoditas utama penyumbang penurunan inflasi inti berasal dari kelompok pakaian dan alas kaki. Oleh sebab itu, secara tahunan, inflasi inti Mei 2023 tercatat berada di angka 2,66% alias lebih rendah dibandingkan bulan sebelumnya yang sempat menyentuh angka 2,83%.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Yohanna Valerie Immanuella
Editor: Yohanna Valerie Immanuella

Advertisement

Bagikan Artikel: