Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Dukung Transformasi Digital di Yogyakarta, Penerima Beasiswa LPDP Gelar Penyuluhan QR Code ke UMKM

Dukung Transformasi Digital di Yogyakarta, Penerima Beasiswa LPDP Gelar Penyuluhan QR Code ke UMKM Kredit Foto: LPDP
Warta Ekonomi, Jakarta -

Dalam rangka persiapan keberangkatan menempuh pendidikan lebih lanjut, Peserta Persiapan Keberangkatan Angkatan 203 (PK-203) penerima beasiswa Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP), bernama Ganda Aksata, merangkai sebuah proyek sosial guna meningkatkan transformasi digital di Yogyakarta. 

Ketua Divisi Proyek Sosial, Kewirausahaan dan Sponsor PK-203 LPDP, Radin Raihanda, menjelaskan proyek ini menjadi bagian dari mengabdi kepada negeri dengan tujuan meningkatkan perekonomian nasional, melalui sosialisasi pembuatan Quick Response Code Indonesia Standard (QRIS) bagi pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM).

Baca Juga: OTTO Cash Resmi Menjadi Uang Elektronik yang Hadirkan Layanan Pembayaran QRIS Antarnegara dengan Thailand & Malaysia

"Kami memilih untuk melakukan proyek sosial di pasar tersebut karena belum ada sama sekali pedagang Pasar Karangwaru, Yogyakarta, yang menggunakan sistem pembayaran nontunai atau fitur QRIS dalam transaksi jual beli, bahkan hanya 50% yang memiliki rekening di bank," ujar Radin, dikutip dari keterangan resmi, Rabu (7/6/2023).

Berdasarkan survei yang dilakukan oleh tim PK-203, kata Radin, pengetahuan dasar para pedagang di pasar Karangwaru tentang QRIS masih sangat minim, akan tetapi mereka memiliki keinginan yang besar untuk memakai QRIS dalam transaksi jual beli karena telah mengetahui manfaat yang bisa didapatkan.

Radin menyampaikan sosialisasi dan edukasi penggunaan QRIS dilangsungkan pada Selasa, 6 Juni 2023, di Aula lantai 2 Pasar Karangwaru, Tegalrejo, Yogyakarta. 

"Acara ini diadakan secara gratis dan terbuka untuk umum, khususnya menyasar untuk para pemilik UMKM di Yogyakarta," ujar dia.

Dimulai pukul 09.00 WIB dengan registrasi, acara dilanjutkan dengan pembukaan oleh Yunico Triwidarta selaku perwakilan dari Divisi Proyek Sosial, Kewirausahaan dan Sponsor PK-203 LPDP, yang menyampaikan tujuan dari acara sosialisasi ini. 

"Kemudian diteruskan dengan pemberian materi oleh narasumber, diskusi, tanya jawab, dan pendampingan pembuatan QRIS," imbuhnya.

Acara ini dihadiri oleh 40 pedagang dan pemilik UMKM yang menunjukkan antusiasme untuk mempelajari lebih dalam mengenai cara menggunakan QRIS dan memiliki catatan keuangan yang lebih rapi dan transparan. 

Bank BPD DIY juga turut mendukung proyek sosial ini dengan membantu proses pembuatan rekening bank bagi para pedagang yang belum memiliki rekening bank, serta pembuatan M-banking dan QRIS. 

Hasilnya, sebanyak 30 pedagang atau pelaku UMKM telah membuat rekening bank serta mendaftarkan fitur QRIS yang akan digunakan untuk kegiatan usaha miliknya. 

Dalam kesempatan yang sama, Kasubdiv Rekrutmen dan Seleksi Beasiswa LPDP, Sri Resmawati Budi, berharap percepatan digitalisasi ini dapat membantu meningkatkan perekonomian UMKM di kawasan tersebut serta mendorong pertumbuhan ekonomi digital di Indonesia. 

"Proyek sosial ini merupakan bentuk pengembangan masyarakat atau community development yang dilakukan oleh para penerima beasiswa pendidikan Indonesia LPDP untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat, dalam hal ini demi meningkatkan potensi penghasilan para pelaku UMKM di Pasar Karangwaru. Kami harap proyek sosial ini dapat betul-betul memberikan impact dan manfaat yang nyata bagi masyarakat luas," jelasnya.

Untuk diketahui, metode pembayaran digital berbasis nontunai QRIS dapat mendukung pertumbuhan ekonomi digital sekaligus meningkatkan perkembangan UMKM di Indonesia. 

Transaksi dengan QRIS dinilai dapat memberikan kenyamanan, keamanan dan kemudahan bagi para penjual dan pembeli. Digitalisasi ini juga dapat mendorong efisiensi dari sektor perekonomian, mempercepat keuangan secara inklusif serta mencapai pemulihan ekonomi secara nasional.

Namun, para penerima beasiswa LPDP itu melihat, salah satu kendala perluasan QRIS adalah pemahaman masyarakat soal keuangan digital yang masih kurang dan belum merata. Oleh karenanya, diperlukan sosialisasi dan edukasi secara konsisten kepada seluruh lapisan masyarakat, khususnya bagi pelaku UMKM di kelas menengah ke bawah.

Baca Juga: Asyik! Transaksi di Negara ASEAN Bisa Pakai QRIS, Jadi Lebih Gampang

Sebagai informasi, Pasar Karangwaru yang terletak di Jl. Magelang, Kelurahan Karangwaru, Kecamatan Tegalrejo, Yogyakarta menjadi target utama proyek sosial ini karena beberapa alasan. 

Salah satunya, karena pasar ini terletak di lokasi strategis di tengah kota Yogyakarta serta menjadi tujuan favorit masyarakat lokal maupun luar kota dengan omzet per-kios dapat mencapai Rp3.000.000 hingga Rp4.000.000 per hari. 

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Alfida Rizky Febrianna
Editor: Ayu Almas

Advertisement

Bagikan Artikel: