Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Meski Eropa Resesi, Tapi Selalu Ada Peluang di Setiap Kesempatan

Meski Eropa Resesi, Tapi Selalu Ada Peluang di Setiap Kesempatan Ilustrasi: Wafiyyah Amalyris K
Warta Ekonomi, Jakarta -

Eropa resmi resesi, dalam dua kuartal berturut-turut pertumbuhan ekonomi 20 negara yang berada dalam zona Euro negatif.

Produk domestik bruto (PDB) kuartal 1-2023 di kawasan negara pengguna euro itu tercatat turun 0,1 persen, melanjutkan kontraksi kuartal keempat 2022, yang juga minus 0,1 persen.

"Data ini menunjukkan bahwa pertumbuhan ekonomi di Eropa mengalami penurunan signifikan, yang bisa berpotensi mengarah pada resesi jika tren ini berlanjut," kata Narko Santoso, Narko Santoso, trader dengan gelar Certified Technical Analyst.  

Trader Forex yang berpengalaman ini memaparkan pada data dari IMF, pertumbuhan ekonomi negara maju di Eropa diprediksi melambat menjadi 0,7% tahun ini dari 3,6% tahun lalu. 

Sementara itu, ekonomi negara berkembang di Eropa juga diperkirakan akan mengalami penurunan yang cukup tajam menjadi 1,1% dari 4,4% tahun lalu. 

Dari sisi inflasi, situasinya juga cukup menantang. Inflasi utama di Eropa, lanjutnya, memang terus menurun, namun inflasi dasar, yang tidak termasuk energi dan makanan, diprediksi tetap bertahan di atas target bank sentral hingga akhir tahun depan. Hal ini bisa berpotensi menimbulkan tekanan terhadap daya beli masyarakat dan stabilitas ekonomi.

Namun, sebaliknya, ada juga indikasi positif bahwa Eropa bisa menghindari resesi. Proyeksi untuk tahun depan menunjukkan bahwa pertumbuhan ekonomi di negara maju dan negara berkembang di Eropa diperkirakan akan meningkat menjadi 1,4% dan 3% secara berturut-turut, didorong oleh kenaikan upah riil dan peningkatan permintaan eksternal. Jadi, meski ada ancaman resesi, ada juga harapan untuk pemulihan.

"Sebagai trader atau investor, penting untuk mempertimbangkan semua faktor ini saat membuat keputusan investasi. Dalam situasi seperti ini, diversifikasi investasi bisa menjadi strategi yang baik untuk memitigasi risiko," Kata pemilik akun Instagram @narko.santoso ini.  

Narko menjelaskan tips bagi trader pemula kapan waktu yang tepat untuk melakukan cut loss atau mengambil posisi. 

"Itu sangat bergantung pada strategi investasi masing-masing investor, toleransi risiko, dan tujuan investasi mereka. Dalam situasi volatilitas pasar seperti sekarang ini, bisa menjadi waktu yang baik untuk mempertimbangkan cut loss jika investasi tersebut berada dalam kondisi merugi yang signifikan dan tidak menunjukkan tanda-tanda pemulihan dalam waktu dekat," tegasnya

Sebaliknya, kata dia, situasi seperti ini juga bisa menjadi peluang bagi investor untuk membeli atau memperkuat posisi mereka di saham atau aset tertentu yang mungkin telah turun secara drastis tetapi memiliki prospek baik dalam jangka panjang, jelasnya 

Penting, kata dia, untuk selalu melakukan analisis dan penelitian mendalam sebelum membuat keputusan investasi. Meminta nasihat dari penasihat keuangan juga bisa menjadi langkah yang baik untuk memastikan membuat keputusan yang tepat.

Narko menekankan untuk meraih kesuksesan dalam dunia trading, sejumlah faktor kunci perlu dikuasai oleh seorang pemula. 

Pertama, penting untuk memiliki sistem trading yang teruji, yang memberikan pedoman jelas tentang kapan harus masuk dan keluar dari market. 

Kedua, pemahaman mendalam tentang bagaimana pasar bekerja, kemampuan analisis teknikal dan fundamental. 

Ketiga, memahami dan menerapkan prinsip-prinsip manajemen risiko. Terakhir, kemampuan untuk mengatur emosi saat trading sangat penting. 

"Kesabaran, disiplin, dan konsistensi dalam menerapkan strategi dan sistem trading Anda akan menjadi kunci keberhasilan jangka panjang dalam trading, " kata dia 

Menurutnya untuk menjadi trader dan menjadikan trading sebagai mata pencarian utama memang membutuhkan waktu dan proses. 

"Dari pengalaman pribadi saya, proses ini memakan waktu sekitar 3 sampai 4 tahun. Itu adalah waktu yang saya butuhkan untuk belajar dasar-dasar trading, mengalami dan belajar dari kerugian, hingga menemukan dan mengasah strategi trading yang konsisten dan nyaman bagi saya," jelasnya 

Dia mengatakan proses ini sangat individual dan waktu yang dibutuhkan bisa berbeda bagi setiap orang.

Jatuh bangun pun dialaminya. Dia pun menceritakan pengalamannya saat awal mengenal dunia trading forex. 

Awalnya, kata dia, sempat merasakan profit. Memiliki penghasilan Rp 2 juta per minggu jauh lebih besar dari gajinya saat itu yang sebesar Rp 2 juta per bulan. 

"Namun hal tersebut tidak berlangsung lama, dari coba-coba sendiri ikut-ikutan teman, ajak ayah, hingga berani hutang ke saudara, malah berakhir boncos mengalami kerugian dan harus menanggung beban hutang," ungkapnya 

Sejak saat itu dia belajar lebih dalam lagi, menghabiskan waktu tiga tahun lamanya untuk bisa melakukan trading dengan benar. Hingga berhasil membangun tim tradingnya. 

Dari proses tersebut, kini Narko bisa memenuhi berbagai kebutuhannya, termasuk membeli mobil impiannya dan lain-lain. 

"Untuk pencapaian terbesar yang saya dapatkan adalah rasa bersyukur ketika hidup bisa berubah menjadi lebih baik, bisa membangun team trading yang solid, bisa melunasi hutang-hutang yang dulu pernah ada," pungkasnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Annisa Nurfitri

Tag Terkait:

Advertisement

Bagikan Artikel: