Bongkar Alasan Dukung Anies, Denny Indrayana Jujur: Sejak Mahasiswa Saya Panggil Dia 'Mister President'
Eks Wakil Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia (Wamenkumham) di era Presiden RI Ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), yakni Denny Indrayana, membeberkan alasannya mendukung calon presiden (capres) Koalisi Perubahan, Anies Baswedan.
Dalam surat terbuka berjudul "Surat Terbuka Kepada Rakyat Indonesia: Saya Memilih Jalan Terjal, Saya Demokrat, Saya Anies", yang diunggah di Twitter pribadinya, Denny menyampaikan pilihannya pada Anies Baswedan didasarkan karena perjuangan bersama.
Baca Juga: Denny Indrayana: 'Status Saya Masih Tersangka, Sudah Lebih 8 Tahun Disandera'
"Kami sama-sama di Tim 8 bentukan Presiden SBY, melawan kriminalisasi atas pimpinan KPK. Kami sempat berjuang bersama melawan gugatan hukum para oligarki atas pencabutan izin reklamasi di Jakarta dan masalah lahan pembangunan Jakarta International Stadium," tulis Denny, dikutip Minggu (11/6/2023).
Lebih jauh, Guru Besar Hukum Tata Negara tersebut mengungkapkan pengalamannya bersama Anies sejak masih menjadi mahasiswa di Universitas Gadjah Mada (UGM).
Tidak tanggung-tanggung, Denny membandingkan Eks Gubernur DKI Jakarta itu dengan Ganjar Pranowo, yang sama-sama merupakan alumni UGM. Keduanya saat ini menjadi capres di koalisi masing-masing.
"Pilihan saya untuk Anies lebih mudah, karena kami sudah lama saling kenal. Bahkan, sudah sejak mahasiswa saya memanggil Anies, 'Mister President'. Saya tahu pribadi dan gaya kepemimpinan Anies sejak sama-sama di UGM, sejak dia menjadi Ketua Senat Mahasiswa pada level universitas dan Ganjar Pranowo menjadi Ketua Mahasiswa Pencinta Alam Majestic 55, pada level Fakultas Hukum UGM," jelas dia.
Mengenal keduanya sejak lama, Denny tidak ragu menjatuhkan pilihannya pada Anies. Alasannya, karena Advokat itu mengaku lebih memiliki kemistri yang sama.
Baca Juga: Guntur Romli Tuding Denny Indrayana Ngaco karena Mau Makzulkan Jokowi: Tidak Akan Pengaruh Apa-Apa!
"Saya lebih memilih Anies Baswedan karena chemistry dan nasib yang lebih sama. Ketika maju Pilgub Kalsel, saya pun tidak punya partai, tidak punya dana yang memadai. Saya hanya sedikit lebih beruntung, tidak perlu sampai berutang, sebagaimana Anies di Jakarta," kata Denny.
"Insting politik dan hati nurani saya memilih bersanding dengan orang yang didzalimi untuk berjuang bersama, meskipun surveinya katanya di urutan nomor tiga. Perjuangan ini bukan hanya sekedar soal kalah dan menang, tetapi lebih penting, ini adalah perjuangan menegakkan hukum yang lebih adil dan lebih antikorupsi," lanjutnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Ayu Almas
Editor: Ayu Almas
Tag Terkait:
Advertisement