Pengawas IKN Pakai Bule, Jokowi Ingin IKN Jadi Bahan Kampanye untuk Ganjar Pranowo?
Kredit Foto: Sufri Yuliardi
Ia mengatakan bahwa posisi Ganjar Pranowo akan sangat lemah apabila tidak didukung oleh Jokowi. Hal ini yang kemudian membuat ada tukar-tambah pragmatis di belakang layar antara Jokowi dan Ketua Umum PDIP Megawati.
“Tetap di publik terlihat bahwa posisi Ganjar itu lemah. PDIP juga tahu bahwa kalau Ganjar akhirnya ditinggalkan oleh Jokowi, maka dia makin lemah. Karena itu, tukar tambah pragmatis terjadi lagi antara Jokowi dan Megawati di belakang layar. Tapi yang di belakang layar itu kita tahu buat Megawati, yang penting Ganjar yang sudah dia putuskan itu moncer dulu. Buat Jokowi, yang penting Megawati tahu bahwa tanpa Jokowi, Ganjar enggak bakal moncer. Jadi itu sebetulnya di antara dua makelar ini saja politik Indonesia,” bebernya.
Dengan demikian, ia menyatakan bahwa Jokowi ulet dalam mengendalikan situasi politik di akhir masa jabatannya.
“Jadi kelihatannya Jokowi ini memang ulet dan gigih untuk mencari celah. Dengan memperpanjang jabatan Firli, artinya secara sinyal KPK tetap dikendalikan oleh Pak Jokowi. Itu berarti beberapa sprindik yang ada di kantong Pak Jokowi bisa diancamkan pada beberapa pihak supaya mendekat. Jadi kelihatannya masa-masa ini adalah masa di mana orang mau diuji sebetulnya apakah presiden kita mampu untuk mengendalikan keadaan atau justru dia memperparah keadaan,” tukassnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Novri Ramadhan Rambe
Editor: Rosmayanti
Tag Terkait:
Advertisement