Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Akselerasi Target NZE 2060, Kementerian ESDM Gencarkan Program Konversi Motor Listrik

Akselerasi Target NZE 2060, Kementerian ESDM Gencarkan Program Konversi Motor Listrik Kredit Foto: Antara/Henry Purba
Warta Ekonomi, Jakarta -

Guna mendorong terciptanya target pengurangan emisi hingga nol karbon atau Net Zero Emission (NZE) di 2060, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mendorong penggunaan sepeda motor listrik, termasuk melakukan konversi motor listrik.

Kepala Balai Besar Survei dan Pengujian Ketenagalistrikan, Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (BBSP KEBTKE) Senda Hurmuzan Kanan mengatakan, Kementerian ESDM memiliki target untuk melakukan konversi motor berbahan bakar minyak (BBM) menjadi motor listrik sebanyak 50 ribu unit pada tahun 2023 dan 150 ribu unit di tahun 2024.

Untuk mengakselerasi program tersebut, pemerintah telah menerbitkan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 38 Tahun 2023 dan Peraturan Menteri ESDM Nomor 3 Tahun 2023, yang mengatur pemberian insentif bagi masyarakat yang ingin melakukan konversi motor BBM ke listrik.

Baca Juga: Pemerintah Tengah Susun Berbagai Strategi Guna Sukseskan Program Konversi Motor Listrik

"Jadi jika memang ada yang berminat untuk melakukan konversi sepeda motor listrik ini akan mendapatkan bantuan dari pemerintah sebesar Rp7 juta. Menurut perkiraan kami saat ini, biaya untuk konversi sepeda motor sekitar Rp15-17 juta. Dengan adanya insentif ini, masyarakat hanya perlu mengeluarkan sisanya sekitar Rp8-10 juta saja," ujar Senda dalam keterangan tertulis yang diterima, Selasa (13/6/2023).

Senda mengatakan, saat ini jumlah sepeda motor di Indonesia terbanyak ketiga di dunia. Diproyeksikan, pada tahun 2025, jumlah sepeda motor di Indonesia sebanyak 150 juta, dengan rincian 139 juta unit sepeda motor BBM, 5 juta unit sepeda motor listrik baru, dan 6 juta unit sepeda motor konversi.

Menurutnya, jumlah sepeda motor di Indonesia yang begitu besarnya menghabiskan bensin sekitar 800 ribu barel per hari, sedangkan produksi minyak mentah Indonesia hanya 600 ribu barel per hari.

Dari konsumsi itu, Indonesia harus impor sekitar 800 ribu barel karena konsumsi BBM sekitar 1,5 juta barel per hari, dan sebagian besar dikonsumsi sepeda motor. 

"Jadi kalau berhasil melakukan konversi sepeda motor BBM menjadi sepeda motor listrik, diharapkan kita nanti tidak perlu lagi impor BBM karena dari sisi energi pun kita cukup, kita punya banyak sumber energi baru dan terbarukan (EBT)," ungkapnya.

Lanjutnya, saat ini sudah ada 24 bengkel yang siap melayani proses konversi, salah satunya BBSP KEBTKE. Selanjutnya ada 23 bengkel swasta yang tersebar di seluruh Jawa dan siap menerima program konversi.

"Jadi, tahun ini targetnya ada 50 ribu unit yang akan dikonversi dan anggarannya sudah tersedia dari pemerintah sekitar Rp350 miliar. Jadi, bantuan ini siap untuk dilaksanakan dan diberikan kepada masyarakat yang tertarik untuk melakukan konversi," ujarnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Djati Waluyo
Editor: Rosmayanti

Advertisement

Bagikan Artikel: