Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Tetap Semangat Walau Nilai Tukar Rupiah Sampai Hari Ini Belum Menguat

Tetap Semangat Walau Nilai Tukar Rupiah Sampai Hari Ini Belum Menguat Petugas menunjukkan uang pecahan rupiah dan dolar AS (USD) di tempat penukaran uang Dolarindo, Melawai, Jakarta, Rabu (22/7/2020). | Kredit Foto: Antara/Rivan Awal Lingga
Warta Ekonomi, Jakarta -

Masih sama seperti perdagangan sebelumnya, pada perdagangan Rabu, 14 Juni 2023 ini, rupiah kembali terkoreksi -0,05% dan terpangkas 7 poin atas mata uang Amerika Serikat. Hal tersebut membuat nilai tukar rupiah mengalami pelemahan ke angka Rp14.874 per dolar AS.

Selain terhadap mata uang Negeri Paman Sam, mata uang Indonesia itu rupanya turut gagal menunjukkan keperkasaannya atas mata uang global lainnya. Berdasarkan data RTI Business, dikabarkan bahwa rupiah tunduk atas dolar Australia (-0,13%), euro (-0,06%), dan poundsterling (-0,07%).

Baca Juga: Panen Rapor Merah, Semoga Bisa Lekas Bangkit, Rupiah!

Kendati demikian, jika disandingkan dengan mata uang negara-negara di Asia, mata uang Garuda itu masih sanggup unjuk gigi. Sebab, walaupun memerah atas tiga mata uang, rupiah tetap mampu mengungguli lima mata uang lainnya.

Rupiah hari ini terpantau mengalami reduksi atas dolar Hong Kong (-0,05%), yen (-0,16%), dan dolar Singapura (-0,04%). Sementara itu, mata uang Indonesia tersebut sukses menghijau atas yuan (0,10%), won (0,43%), ringgit (0,16%), baht (0,19%), dan dolar Taiwan (0,47%).

Baca Juga: Nilai Tukar Rupiah Kembali Membara, Kali Ini Gara-Gara Apa?

Belum menguatnya nilai tukar rupiah boleh jadi disebabkan oleh sikap pasar yang masih menantikan keputusan The Fed perihal penetapan suku bunga. Meskipun angka inflasi di Amerika Serikat belum mencapai target, banyak pihak berharap, The Fed tidak mengumumkan kenaikan suku bunga acuan pada pertemuan hari ini. 

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Yohanna Valerie Immanuella
Editor: Yohanna Valerie Immanuella

Advertisement

Bagikan Artikel: