Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Penggalangan Cap Jempol Darah dari Kader Demokrat Dianggap Intervensi SBY dan AHY

Penggalangan Cap Jempol Darah dari Kader Demokrat Dianggap Intervensi SBY dan AHY SBY dan Moeldoko. | Kredit Foto: Okezone
Warta Ekonomi, Jakarta -

Direktur Rumah Politik Indonesia Fernando EMaS meminta Ketua Dewan Pembina Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) tidak boleh mengintervensi hakim dalam menghadapi gugatan PK oleh Moeldoko.

"SBY dan AHY jangan intervensi hakim melalui pengerahan massa. SBY dan AHY kembali panik dalam menghadapi Peninjauan Kembali (PK) oleh Moeldoko," kata Fernando Emas dalam keterangannya.

Fernando menyebut ada kepanikan ketika ada upaya untuk mendatangkan kader Partai Demokrat dari berbagai daerah ke Jakarta untuk melakukan aksi ke Mahkamah Agung. 

Selain itu juga adanya penggalangan cap jempol darah untuk menghadapi PK di MA yang diajukan oleh Moeldoko.

Aksi yang dilakukan bentuk ketidak percayaan SBY dan AHY terhadap MA, sehingga patut dipertanyakan apakah SBY mengintervensi ketika menjabat sebagai Presiden selama 10 tahun.

"Pengerahan massa yang dilakukan oleh kader Partai Demokrat dapat dimaknai sebagai bentuk intervensi dan ketenangan para hakim dalam mempelajari meteri perkara dan memutuskannya," jelasnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Ferry Hidayat

Advertisement

Bagikan Artikel: