Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

The Fed Rem Kenaikan Suku Bunga, Nilai Tukar Rupiah Akhirnya Berpesta!

The Fed Rem Kenaikan Suku Bunga, Nilai Tukar Rupiah Akhirnya Berpesta! Pekerja menghitung uang Dollar Amerika Serikat dan Rupiah di sebuah tempat penukaran uang di Jakarta, Kamis (28/3/2019). Pada penutupan perdagangan, Rupiah menjadi salah satu mata uang dengan kinerja terburuk di kawasan Asia setelah ditutup melemah 0,25 persen ke level 14.243. | Kredit Foto: Antara/Akbar Nugroho Gumay
Warta Ekonomi, Jakarta -

Setelah menuai rapor merah selama tiga hari berturut-turut, akhirnya rupiah sanggup menunjukkan keperkasaannya pada perdagangan hari ini. Berdasarkan data RTI Business, diketahui bahwa mata uang Indonesia itu menguat 0,22% dan mendapat tambahan 33 poin sehingga nilai tukarnya berada di angka Rp14.890 per dolar AS.

Tidak hanya terhadap mata uang Amerika Serikat, mata uang Garuda itu juga berhasil menyapu bersih tiga mata uang global lainnya. Merujuk dari sumber yang sama, dikabarkan bahwa rupiah terapresiasi atas dolar Australia (0,51%), euro (0,42%), dan poundsterling (0,44%).

Baca Juga: Tetap Semangat Walau Nilai Tukar Rupiah Sampai Hari Ini Belum Menguat

Sementara itu, jika dihadapkan dengan mata uang negara-negara di Asia, rupiah turut menampilkan performa yang sama. Sebab, pada perdagangan Kamis, 15 Juni 2023 ini, mata uang Indonesia itu terpantau menguat atas delapan mata uang yang ada.

Rupiah hari ini dilaporkan sukses mengungguli yuan (0,72%), dolar Hong Kong (0,21%), yen (0,80%), won (0,94%), ringgit (0,50%), dan dolar Singapura (0,50%). Mata uang Garuda itu juga berhasil unjuk gigi atas baht (1,00%) dan dolar Taiwan (0,70%).

Menguatnya nilai tukar rupiah pada pagi hari ini tidak dapat dilepaskan dari keputusan The Fed untuk menahan laju kenaikan suku bunga acuan. Dengan demikian, level suku bunga The Fed masih berada di level 5,0-5,25%.

Baca Juga: Panen Rapor Merah, Semoga Bisa Lekas Bangkit, Rupiah!

Namun, pasar tetap harus berjaga-jaga karena bank sentral Amerika Serikat itu mengisyaratkan akan kembali menaikkan suku bunga acuan setidaknya dua kali lagi dalam rangka mempercepat penekanan laju inflasi. 

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Yohanna Valerie Immanuella
Editor: Yohanna Valerie Immanuella

Advertisement

Bagikan Artikel: