- Home
- /
- Kabar Finansial
- /
- Bursa
Bagikan Dividen dengan Nilai Rp115 Miliar, Summarecon Juga Putuskan Menambah Anggota Direksi
PT Summarecon Agung Tbk (SMRA) berhasil menunjukan kinerja perseroan yang positif, hal ini terjadi seiring dengan perbaikan di lingkungan bisnis. SMRA mencatatkan peningkatan laba bersih sebanyak 40% dari Rp 550 miliar di 2021 menjadi Rp 772 miliar di 2022. Pendapatan perseroan pun meningkat 2.6% dari Rp 5,57 Triliun menjadi Rp 5,72 Triliun.
Atas pencapaian yang berhasil diraih di sepanjang tahun buku 2022, Perseroan membagikan dividen sebesar Rp 7 per lembar saham atau total sebesar Rp 115 Miliar.
Baca Juga: Summarecon Serpong Tawarkan Klaster Strozzi, Segini Harganya
Dalam RUPST tahun buku 2022, Perseroan mengumumkan penambahan Anggota Dewan Komisaris. Adapun susunan jajaran Dewan Komisaris dan Direksi terbaru adalah sebagai berikut;
Dewan Komisaris
Komisaris Utama: Ir. Soetjipto Nagaria
Komisaris: Harto Djojo Nagaria
Komisaris: Hendri Rahardja
Komisaris: Drs Edi Darnadi
Komisaris: Lexy Arie Tumiwa
Komisaris: Ge Lilies Yamin
Dewan Direksi
Direktur Utama: Adrianto P. Adhi
Direktur: Liliawati Rahardjo
Direktur: Soegianto Nagaria
Direktur: Herman Nagaria
Direktur: Sharif Benyamin
Direktur: Lidya Tjio
Direktur: Nanik Widjaja
Direktur: Jason Lim
Adrianto P. Adhi selaku Presiden Direktur Summarecon mengatakan, kondisi pandemi yang semakin terkendali, turut memicu akselerasi perseroan. Unit usaha Investment Property mencatat pertumbuhan yang cukup tinggi di sepanjang tahun 2022. Tiga mall Summarecon telah beroperasi penuh dan mendapatkan tingkat kunjungan yang cukup tinggi, hampir menyamai angka kunjungan pada masa sebelum pandemi.
“Penjualan rumah di unit usaha Property Development juga berlangsung cukup baik, sehingga perseroan sangat optimis untuk mencatat kinerja yang lebih baik di tahun depan. Summarecon saat ini tengah mengejar berbagai proyek yang saat ini masih dalam proses pembangunan, diantaranya yaitu Summarecon Villaggio Outlets - East Jakarta yang berlokasi di Summarecon Emerald Karawang dan Summarecon Mall Bandung di kawasan Summarecon Bandung,” ujarnya.
Tercatat, Summarecon berhasil mencatat angka pra penjualan di tahun 2022 sebesar Rp 4,95 Triliun dan penjualan rumah masih mendominasi sebesar 75%, dimana kontribusi berasal dari 8 kota terpadu (Township) yang sudah dikembangkan.
Baca Juga: Survei BI: Pasar Properti Seret di Awal Tahun, Penjualannya Merosot 8,26%
Di sepanjang tahun 2022, unit bisnis Pengembangan Properti menyumbang pendapatan sebesar Rp 3,53 Triliun atau 62% dari total pendapatan Perseroan. Rumah masih mendominasi dengan porsi 50% dari total pendapatan pengembangan properti, dilanjutkan dengan penjualan bangunan komersial, tanah kavling, apartemen dan bangunan lainnya. Di bulan November 2022, Summarecon meluncurkan proyek terbarunya yaitu Summarecon Crown Gading yang menjadi kota terpadu ke 8. Dalam hitungan jam, dua kluster yang ditawarkan, terjual mencapai 390 unit dengan nilai pra penjualan mencapai Rp 827 Milyar.
Kemudian, terkendalinya COVID-19 dan pelonggaran PPKM mengakibatkan peningkatan pendapatan yang signifikan di segmen bisnis ini yaitu sebesar 61% menjadi Rp 1,48 Triliun, dibandingkan tahun sebelumnya sebesar Rp 918 Miliar. Laba usaha juga mengalami peningkatan yang signifikan dari Rp 259 Miliar menjadi Rp 677 Miliar di tahun 2022 atau setara dengan 162%.
Baca Juga: Fenomena Pembelian Properti DP 0% Menarik Kaum Milenial dan Mengguncang Pesat di Wilayah Tangerang
Pusat perbelanjaan yang tersebar di Jabodetabek masih menjadi penopang utama dari pendapatan berkelanjutan dalam unit bisnis ini dimana Kelapa Gading menghasikan pendapatan terbesar (46%), diikuti oleh Serpong (33%) dan Bekasi (21%). Prospek untuk pusat perbelanjaan juga masih akan terus membaik dengan terkendalinya COVID-19.
Adapun, unit bisnis lain-lain yang terdiri dari bisnis perhotelan, rekreasi dan lain-lain memiliki kontribusi pendapatan sebesar 12% dari total pendapatan Perseroan. Rugi usaha di segmen bisnis ini turun menjadi Rp 51 miliar dari sebelumnya Rp 111 Miliar akibat dari kenaikan pendapatan yang terutama berasal dari bisnis perhotelan. Hal ini terefleksikan dari peningkatan pendapatan sebanyak 41% menjadi Rp 710 Miliar dibandingkan tahun sebelumnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Annisa Nurfitri
Editor: Annisa Nurfitri
Tag Terkait:
Advertisement