Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Kisah Orang Terkaya: Carlos Hank Rhon, Miliarder Mexico yang Masuk Daftar Panama Papers

Kisah Orang Terkaya: Carlos Hank Rhon, Miliarder Mexico yang Masuk Daftar Panama Papers Kredit Foto: Twitter/Oscar
Warta Ekonomi, Jakarta -

Salah satu orang terkaya di dunia, ialah Carlos Hank Rhon. Kekayaan Hank Rohn meliputi aset dalam konstruksi, jasa keuangan, dan lainnya. Dia adalah putra mendiang politisi Carlos Hank Gonzalez, yang menjabat sebagai walikota Mexico City, Sekretaris Pertanian dan gubernur negara bagian asalnya.

Pada bulan Oktober 2017, Grupo Banorte dari Meksiko mengatakan akan membayar 1,4 miliar (Rp21 triliun) dalam bentuk saham dan uang tunai untuk mengakuisisi Grupo Financiero Interacciones milik Hank Rhon. Istri Hank Rhon adalah putri dari Roberto Gonzalez, pendiri Grupo Banorte.

Baca Juga: Kisah Orang Terkaya: Lin Ming-hsiung, Mantan Tukang Listrik yang Jadi Miliarder Berkat Ambil Alih Supermarket Pemerintah

Hank Rhon juga memiliki Grupo Hermes, sebuah konglomerat industri yang bergerak di bidang konstruksi, infrastruktur, energi, pariwisata, dan dealer mobil. Di tahun 2023 ini, Forbes memperkirakan kekayaan bersihnya sebesar USD3 miliar (Rp44 triliun).

Carlos Hank Rhon merupakan lulusan dari Universidad Nacional Autonoma de Mexico dengan gelar Bachelor of Science di bidang teknik.

Mulai tahun 1991, Hank Rhon membeli saham di Laredo National Bank, ia diduga membeli saham tambahan menggunakan nama rekanannya yang melanggar persyaratan Bank Holding Company Act.

Reuters melaporkan pada tahun 1996 bahwa sebuah rekening di Laredo National Bank, yang dimiliki oleh Hank Rhon, sedang diselidiki oleh pejabat Meksiko dan AS untuk pencucian uang narkoba. Penegakan hukum federal AS menyelidiki Hank Rhon, serta ayahnya dan saudara laki-lakinya Jorge Hank Rhon, dari Desember 1997 hingga awal 1999.

Pada Juni 1999, sebuah laporan bernama White Tiger Report (dinamai menurut nama seekor harimau Siberia putih yang coba diselundupkan Jorge ke seberang perbatasan Meksiko-AS) bocor dari National Drug Intelligence Center. Itu menggambarkan Hank Rhon sebagai pencuci uang dan rekan dekat penguasa kartel Amado Carrillo Fuentes. Setelah dilobi oleh keluarga, Jaksa Agung Janet Reno saat itu menulis surat yang mengatakan bahwa laporan tersebut tidak dirilis atau diperiksa dengan benar.

Pada bulan Desember 1998, Dewan Federal Reserve memulai tindakan penegakan hukum untuk melepaskan Carlos Hank Rhon dari 71% kepemilikannya di Laredo National Bank, menuduhnya berbohong tentang kepemilikannya dan pemberian pinjaman yang tidak tepat. Tuduhan diselesaikan pada tahun 2001; sebagai bagian dari perjanjian penyelesaian, dia setuju untuk membayar denda USD40 juta (Rp599 miliar) dan mengundurkan diri sebagai ketua dan direktur tanpa mengakui kesalahan.

Panama Papers menunjukkan bahwa pada tanggal 20 September 2013, Trevor Pinchemain menghubungi Mossack Fonseca atas nama Hank Rhon dengan niat untuk membeli sebuah perusahaan lepas pantai senilai USD10,7 juta (Rp160 triliun). Mossack Fonseca membantah 4 hari kemudian mengutip informasi negatif tentang Hank Rhon dan keluarganya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Fajria Anindya Utami
Editor: Fajria Anindya Utami

Advertisement

Bagikan Artikel: