Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Microsoft Catatkan Rekor Valuasi Tertinggi Hampir Rp39.011 Triliun

Microsoft Catatkan Rekor Valuasi Tertinggi Hampir Rp39.011 Triliun Kredit Foto: Unsplash/Franck V
Warta Ekonomi, Jakarta -

Saham Microsoft Corporation naik ke rekor penutupan tertinggi baru pada Kamis karena optimisme pasar tentang prospek kecerdasan buatan (AI) telah membantu mengangkat raksasa teknologi itu ke rekor kapitalisasi pasar sebesar US$2,59 triliun atau Rp39.011 triliun. 

Dilansir dari laman Reuters pada Senin (19/6/2023), Microsoft dipandang sebagai pemimpin dalam adopsi teknologi AI di industri perangkat lunak karena investasinya yang besar di OpenAI, perusahaan rintisan (startup) yang berbasis di San Francisco yang memiliki chatbot ChatGPT yang populer.

Bulan lalu, Microsoft mulai meluncurkan sejumlah pemutakhiran AI, termasuk ChatGPT, ke layanan komputasi awan (cloud) Azure serta mesin pencari Bing sebagai langkahnya yang berupaya menantang dominasi Google Alphabet Inc.

Baca Juga: Berkat AI yang Dikembangkan Microsoft, Kekayaan Bill Gates Langsung Melonjak Rp29 Triliun!

Saham Microsoft ditutup naik 3,2% menjadi US$348,10 (Rp 5.222.996 juta) per saham pada hari Kamis. Saham Microsoft yang telah naik lebih dari 45% pada tahun ini, mencapai rekor penutupan sebelumnya sebesar US$343,11 (Rp5,1 juta) pada 19 November 2021. Rekor tertinggi intraday saham adalah US$349,67 (Rp5.246.553) pada 22 November 2021.

Selain itu, saham Apple Inc juga mencapai rekor penutupan tertinggi US$186,01 (Rp2,7 juta) pada hari Kamis, sementara saham pembuat chip grafis Nvidia mencetak rekor harian baru di US$432,89 (Rp6,4 juta).

Kamis pagi, analis JPMorgan menaikkan target harga mereka pada saham Microsoft, mengutip AI yang mendorong permintaan untuk produk perusahaan. Dari 53 analis yang meliput Microsoft, 44 merekomendasikan untuk membeli saham dan target harga rata-rata adalah US$340 (Rp5,1 juta), menurut data dari Refinitiv.

"Kami menegaskan kembali sudut pandang bullish-outlier kami pada AI generatif dan terus melihatnya untuk mendorong kebangkitan kepercayaan pada waralaba perangkat lunak utama [seperti Microsoft]," tulis analis JPMorgan dalam sebuah catatan kepada klien.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Nadia Khadijah Putri
Editor: Rosmayanti

Advertisement

Bagikan Artikel: