Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

NasDem dan PKS Sudah Gencar Pasang Baliho Dukungan ke Anies Baswedan, Demokrat Masih Minim Bergerak, Keseriusan AHY Cs Dipertanyakan!

NasDem dan PKS Sudah Gencar Pasang Baliho Dukungan ke Anies Baswedan, Demokrat Masih Minim Bergerak, Keseriusan AHY Cs Dipertanyakan! Kredit Foto: Sufri Yuliardi
Warta Ekonomi, Jakarta -

Pakar Hukum Tata Negara dan Pengamat Politik Refly Harun menyoroti posisi Partai Demokrat di Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) yang mengusung Anies Baswedan sebagai bacapres.

Refly menilai pasukan AHY masih minim bergerak dibandingkan NasDem dan PKS yang menurutnya sudah gencar memberikan dukungan ke Anies Baswedan salah satunya lewat baliho dan spanduk yang mudah ditemui.

“Karena ketika saya berkunjung ke suatu daerah, saya melihat bahwa Demokrat tidak ada spanduk yang mereka pasang yang menampilkan Anies Baswedan,” ujar Refly di kanal Youtubenya, dikutip Selasa (20/6/23).

“Padahal mereka mengatakan capresnya Anies Baswedan. Partai lain khususnya NasDem itu banyak sekali spanduk yang kader mereka pasang, tapi tidak untuk Demokrat,” tambahnya.

Baca Juga: Dibongkar Habis-habisan! Anies Baswedan Beber Situasi Bisnis Surya Paloh Pasca Dukung Dirinya: Iklan dari BUMN Drop!

Pertemuan AHY dengan Ketua DPP PDIP beberapa waktu lalu pun menurut Refly mengisyaratkan adanya manuver yang dilakukan oleh Demokrat.

Menurutnya, AHY Cs sedang memberi tekanan agar Anies segera menentukan siapa Cawapres pilihannya.

“Untuk apa dia rekonsiliasi dengan PDIP? Tentu ada maknanya, masa sekadar rekonsiliasi hubungan Megawati dan SBY, rasanya aneh sekali,” ungkapnya.

“Kalau seandainya tidak dicalonkan cawapres, mereka tidak bergerak dukung Anies Baswedan. Karena itu, lewat Andi Arief misalnya, Demokrat sepertinya menekan agar Anies Baswedan segera cepat menentukan cawapresnya siapa, agar Demokrat bisa menentukan sikap sembari dia mencari alternatif-alternatif. Menentukan sikap apakah masih di KPP atau tidak,” tambahnya.

Karenanya, Refly menilai Partai Demokrat memang belum sepenuhnya memberikan dukungan kepada Anies.

Keputusan Anies soal Cawapres yang akan membersamainya menurut Refly akan menentukan apakah Demokrat akan lanjut di KPP atau justru meninggalkan Anies.

“Ini analisis saya, bisa juga salah, Demokrat sepertinya belum bisa dikatakan 100 persen mendukung Anies Baswedan,” ujarnya.

Sebagaimana diketahui, terjadi pertemuan antara Puan dan AHY di Plataran Senanyan, Jakarta, pada Minggu (18/6/23).

Baca Juga: Geger! Omongan Amien Rais Sungguh Mengejutkan: Masa Depan Presiden Jokowi Sungguh Suram!

AHY menyebut pertemuan tersebut salah satunya merupakan upaya rekonsiliasi PDIP dan Demokrat yang kerap digambarkan sebagai seteru abadi.

"Insya Allah untuk bangsa dan negara politik rekonsiliasi semacam ini sangat dibutuhkan dan dinantikan oleh masyarakat Indonesia," ucap dia, dikutip dari laman liputan6.com.

"Mudah-mudahan silaturahim tadi tentu tidak hanya membicarakan politik praktis, politik pemilu 2024 tetapi banyak lagi isu kebangsaan, isu negara dan isu rakyat yang bisa kita rajut bersama," tambah AHY.

Sementara itu, Wasekjen Partai Demokrat, Jansen Sitindaon menegaskan pertemuan ini tak mengubah sikap Demokrat yang tergabung dalam Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) yang mengusung Anies Baswedan sebagai Capres.

Baca Juga: Anies Baswedan: Dulu Saya 5 Tahun 'Digebukin', Sekarang Giliran NasDem!

“Posisi kami Partai Demokrat sampai hari ini masih setia di Koalisi Perubahan yg kami ikut dirikan dan bentuk,” jelasnya lewat akun twitter pribadinya, dikutip Senin (19/6/23).

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Bayu Muhardianto
Editor: Bayu Muhardianto

Advertisement

Bagikan Artikel: