- Home
- /
- Kabar Finansial
- /
- Bursa
Untuk Pertama Kalinya Sejak Dibentuk, Bank Banten Cetak Laba pada Mei 2023
PT Bank Pembangunan Daerah Banten Tbk (BEKS) membukukan laba bersih untuk pertama kalinya sejak dibentuk tahun 2016. Laba bersih Bank Banten per Mei 2023 tercatat sebesar Rp2,77 miliar, berbalik dari posisi Mei 2022 yang tercatat rugi sebesar Rp14,01 miliar.
Manajemen menilai bahwa capaian pada Mei 2023 tersebut menjadi sinyal perbaikan kinerja Bank Banten ke arah profitabilitas. Diketahui, hingga Q1 2023, Bank Banten masih mencatatkan kerugian sebesar Rp28,60 miliar. Meski begitu, kerugian tersebut membaik dari rugi Q1 2022 lalu yang sebesar Rp35,46 miliar.
Direktur Utama Bank Banten, Muhammad Busthami, menyampaikan bahwa salah satu penopang kinerja perusahaan yang membaik ialah efisiensi yang dilakukan perusahaan. Di sisi lain, Bank Banten juga fokus dalam melakukan penguatan dari sisi kredit dan operasional.
Baca Juga: Laba Merosot di Kuartal I 2023, MAP Bakal Terus Investasi untuk Perluas Pangsa Pasar
"Untuk meningkatkan performa bisnis secara berkelanjutan, kami fokus melakukan penguatan dari sisi kredit, operasional, dan efisiensi biaya. Kami akan terus meningkatkan daya saing, baik dari sisi produk maupun layanan berbasis teknologi serta pengembangan human capital," pungkas Busthami dalam paparan publik Bank Banten, Rabu, 21 Juni 2023.
Manajemen optimis kinerja perusahaan akan makin membaik, didukung oleh perekonomian Banten yang memiliki potensi besar dengan postur APBD akumulatif provinsi bersama Kabupaten/Kota mencapai Rp40 triliun. Pada saat yang sama, Pemprov Banten dan DPRD Provinsi Banten tengah menyiapkan Perda tentang Ekosistem Perekonomian Banten (EPD) yang diharapkan dapat memberi lebih banyak keleluasaan bagi Pemda untuk melakukan pembangunan di Banten dan berdampak signifikan untuk optimalisasi PAD.
Bank Banten mencatat, dari sisi pendapatan bunga bersih (NII), Perseroan mampu mencatatkan kenaikan sebesar Rp14,97 miliar atau 22% (MoM) per Mei 2023 dibandingkan posisi Mei 2022, kenaikan ini didukung dari penurunan biaya bunga sebesar 17% (MoM).
Berkat efisiensi pula, Bank Banten mencatat penurunan biaya operasional lainnya sebesar 32% menjadi Rp25,25 miliar per Mei 2023 (MoM) dibandingkan posisi Mei 2022 sebesar Rp37,36 miliar.
Penyaluran kredit per Maret (Q1) 2023 mencapai Rp3,70 triliun, naik sebesar Rp166 miliar atau setara 4,70% (YoY) dari posisi Maret (Q1) 2022 senilai Rp3,53 triliun. Pertumbuhan kredit yang dilakukan dengan prinsip kehati-hatian juga terjaga kualitasnya, ditandai dengan penurunan rasio Non Performing Loan (NPL) Net menjadi 1,5% per Maret (Q1) 2023 dari posisi yang sama tahun lalu sebesar 3,2% seiring dengan penurunan NPL Gross di periode yang sama.
"Berbagai langkah strategis dilakukan Bank Banten untuk menghadirkan jasa keuangan yang sesuai dengan kebutuhan nasabah. Harapannya, Bank Banten bisa menjadi katalisator kebangkitan ekonomi di Provinsi Banten," lanjutnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Lestari Ningsih
Editor: Lestari Ningsih
Tag Terkait:
Advertisement