Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

SMK-SMTI Yogyakarta Siapkan Anak Didiknya Jadi SDM Industri Berkualitas

SMK-SMTI Yogyakarta Siapkan Anak Didiknya Jadi SDM Industri Berkualitas Kredit Foto: Ayu Rachmaningtyas Tuti Dewanto
Warta Ekonomi, Yogyakarta -

Kementerian Perindustrian (Kemenperin) melalui Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) Industri menaungi unit pendidikan vokasi untuk menyumbang tenaga kerja baru yang berkualitas dan memiliki kompetensi yang selaras dengan kebutuhan industri. Salah satunya SMK-SMTI Yogyakarta.

Menteri Perindustrian (kemenperin) Agus Gumiwang Kartasasmita mengatakan, penyediaan SDM industri saat ini masih menemukan banyak kendala. Pasalnya, tidak sesuainya antara suply dari dunia pendidikan dengan demand dari pasar kerja industri masih perlu penyelerasan. Dari data yang ada, per Februari 2023, jumlah tenaga kerja industri nonmigas sebanyak 18.775.446 orang. Dari jumlah tersebut, sebanyak 5,22 persen bekerja di industri makanan, 2,71 persen di industri pakaian jadi, 1,69 persen di industri kayu, barang dari kayu dan gabus dan barang anyaman dari bambu, rotan, dan sejenisnya , 1,11 persen dari industri tekstil, serta 0,96 persen dari industri kulit, barang dari kulit dan alas kaki.

Baca Juga: Gelar Raker Kemenperin 2023, Menperin: Kinerja Manufaktur Ekspansif, tapi Cenderung Melambat

Sementara itu, Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Industri (BPSDMI) Masrokhan. untuk memenuhi sdm industri yang berkualitas, pemerintah melalui Kemenperin terus berupaya salah satunya menyelenggarakan pendidikan vokasi industri dan tersebar di berbagai daerah di Indonesia

"Terdapat 11 Politeknik, 2 Akademi Komunitas, 6 SMK-SMTI, dan 3 SMK-SMAK Kementerian Perindustrian," kata dia, Jumat (24/6/2023).

Dalam hal ini, SMK-SMTI Yogyakarta memiliki tiga kompetensi keahlian yang bisa dipilih pendaftar, yakni Kimia Analisis, Kimia Industri, dan Teknik Mekatronika. Sistem pembelajarannya menggunakan dual sistem yang terhubung langsung dengan industri, SMK-SMTI Yogyakarta bekerjasama dengan berbagai perusahaan di bidang manufaktur, kimia, dan otomotif.

Kepala Sekolah SMK-SMTI Yogyakarta Ening Kaekasiwi mengatakan, Persiapan ini juga merupakan merupakan bagian untuk menghadapi era industri 4.0, SMK-SMTI Yogyakarta juga menyiapkan para muridnya untuk terbuka dengan perubahan teknologi dan beradaptasi agar bisa bersaing di dunia kerja setelah lulus nanti.

“Penyelesaian sistem teknologi informasi sekolah yang terintegrasi dalam satu sistem kian penting saat ini. Sebab, di era sekarang dunia global telah masuk ke tahap Revolusi Industri 4.0 dan sistem berbasis IoT. Di sisi lain, status sekolah yang merupakan lembaga pendidikan yang fokus mencetak lulusan siap kerja di dunia industri tentu harus beradaptasi dengan perkembangan zaman,” ujarnya.

Baca Juga: Direktur Keuangan PT. Kawasan Industri Terpadu Batang, Evi Afiatin - Terima Penghargaan Top 100 Most Outstanding Women 2023

Dia menjelaskan, di sekolah tersebut terdapat mata pelajaran yang bernama “Pengenalan Industri 4.0” yang didukung dengan modul-modul industri 4.0. Selain itu, sebagai penerapan teknologi 4.0, sebagian alat praktikum juga memiliki konektivitas yang menunjang otomasi peralatan industri.

Selain itu, SMK-SMTI Yogyakarta juga memiliki teaching factory (TEFA), yakni sistem pembelajaran dengan alat dan fasilitas seperti yang digunakan oleh industri saat ini, sehingga siswa sudah terbiasa dan langsung siap bekerja setelah lulus.

“Teaching factory di SMK-SMTI Yogyakarta menyesuaikan dengan standar dan prosedur yang berlaku di industri serta dilaksanakan dalam suasana seperti yang terjadi di industri,” jelasnya. Ening.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Ayu Rachmaningtyas Tuti Dewanto
Editor: Bayu Muhardianto

Advertisement

Bagikan Artikel: