Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Gawat! Indikator Warren Buffett Tunjukkan Market Overvalued, Bisa Ambruk Dalam Sekejap!

Gawat! Indikator Warren Buffett Tunjukkan Market Overvalued, Bisa Ambruk Dalam Sekejap! Kredit Foto: Instagram/officialwarrenbuffett
Warta Ekonomi, Jakarta -

"Indikator Warren Buffett" di seluruh dunia menggunakan kapitalisasi pasar gabungan dari saham-saham yang diperdagangkan secara publik di planet ini, dan membagi angka tersebut dengan PDB global. Angka di atas 100% menunjukkan bahwa saham dinilai terlalu tinggi relatif terhadap ukuran ekonomi dunia.

Versi global pengukur pasar favorit investor legendaris Warren Buffett ini telah melonjak hingga hampir 110%, menandakan bahwa saham di seluruh dunia terlalu panas dan dapat ambruk dalam beberapa bulan mendatang.

Baca Juga: Bikin Takjub Terkagum-Kagum, Total Donasi Warren Buffett Sepanjang Hidupnya Sentuh Angka Rp749 Triliun!

"Indikator kehancuran Buffett membunyikan alarm lagi setelah saham melonjak terlalu banyak tahun ini," menurut analis pasar Welt Holger Zschaepitz di Twitter seraya melampirkan grafik yang menunjukkan ukuran tersebut. "Saham global sekarang bernilai lebih dari PDB global."

Melansir Market Insider di Jakarta, Selasa (27/6/23) Buffett memperjuangkan tolak ukurnya versi AS dalam artikel majalah Fortune pada tahun 2001. Investor terkenal dan CEO Berkshire Hathaway itu menyebutnya sebagai ukuran tunggal terbaik di mana valuasi berdiri pada saat tertentu.

Buffett sempat mencatat indikator meroket selama gelembung dot-com, dan itu seharusnya menjadi sinyal peringatan yang sangat kuat dari bencana yang akan datang. Dia menambahkan bahwa membeli saham ketika pengukur membaca 70% atau 80% kemungkinan akan terbayar, tetapi melakukannya ketika rasio mendekati 200% sama saja bermain api.

Pasar saham global memiliki cara untuk pergi sebelum mencapai level itu, tetapi indikator Buffett untuk AS saja saat ini membaca 159%. Ini telah melonjak sebagian besar karena S&P 500 dan Nasdaq Composite masing-masing naik 13% dan 29% tahun ini, meski masih jauh di bawah puncaknya lebih dari 200% pada akhir 2021.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Fajria Anindya Utami
Editor: Fajria Anindya Utami

Advertisement

Bagikan Artikel: