Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Bitcoin Tembus US$31.000, Investor Mesti Waspadai Aksi Profit Taking

Bitcoin Tembus US$31.000, Investor Mesti Waspadai Aksi Profit Taking Kredit Foto: Unsplash/Andre Francois Mckenzie
Warta Ekonomi, Jakarta -

Meski sempat mengalami penurunan pada dua pekan awal bulan Juni 2023. Pasar Aset Kripto kembali bangkit dengan cepat dimana tercermin dari total Kapitalisasi Pasar Aset Kripto yang telah rebound hingga naik lebih dari 20%, kenaikan dimulai pada 15 Juni dari US$975 Miliar hingga sempat menyentuh angka US$1,178 Triliun pada 23 Juni 2023. Saat ini, Total kapitalisasi pasar aset kripto bertengger di kisaran US$1,14 Triliun.

Adapun pergerakan Bitcoin  dari 1 Juni  hingga 14 Juni  melemah sekitar 7,38% dari harga BTC $26.800 sempat turun ke US$24.825. Namun, Bitcoin berhasil rebound dengan cepat hingga naik lebih dari 25% , melesat dari US$24.825 menyentuh  harga US$31.415 dari periode 14 Juni hingga 23 Juni 2023. Pagi ini BTC sedang mencoba bertahan di atas level US$30.000, yaitu di kisaran US$30.300 - 30.500.

Baca Juga: SEC Gugat Binance, CEO Indodax Sebut Harga Bitcoin Tak Banyak Terpengaruh

Financial Expert Ajaib Kripto, Panji Yudha menjelaskan pasar aset kripto kembali pulih didorong dari beberapa berita positif, seperti BlackRock mengajukan berkas perdagangan Bitcoin ETF Spot ke Securities Exchange Commision (SEC), Bursa Kripto EDX yang dibangun oleh Citadel dan Fidelity resmi beroperasi, dan pernyataan Gubernur The Fed, Jerome Powell yang menyatakan stablecoin sebagai bentuk uang sehingga perlu diatur. Hal ini memberikan sentimen positif kepada investor aset kripto.

“Kenaikan Bitcoin juga diikuti oleh beberapa altcoin seperti, BCH melesat 105%, dan PEPE naik 60% dalam 7 hari terakhir,” kata Financial Expert Ajaib Kripto, Panji Yudha.

Namun, Panji mengingatkan investor aset kripto untuk juga mencermati beberapa potensi isu yang dapat menahan harga Bitcoin seperti kekhawatiran dari potensi kenaikan suku bunga AS yang diprediksi masih akan naik dua kali hingga akhir tahun. 

Baca Juga: Dominansi Pasar Bitcoin Capai 50% Pertama Kali dalam Dua Tahun

Selain itu, investor pada pekan ini untuk mencermati Indeks Pengeluaran Konsumsi Pribadi (PCE) AS, indikator inflasi pilihan The Fed yang akan dirilis pada Jumat (30/6). Indeks harga untuk pengeluaran konsumsi pribadi (PCE) secara tahunan diprediksi tumbuh menjadi 4,6% di bulan Mei, lebih tinggi dari laporan bulan sebelumnya 4,4%. 

“Angka dibawah konsensus bisa mendorong harga kripto. Namun jika angka rilis diatas prediksi maka berpotensi menghentikan kenaikan harga kripto,” kata Panji.

Sementara itu, dari Asia dikabarkan, Hong Kong and Shanghai Bank Corporation (HSBC), bank terbesar di Hong Kong, telah memungkinkan nasabahnya untuk menjual dan membeli Bitcoin ETF dan Ethereum ETF yang terdaftar di Bursa Efek Hong Kong. 

“Sentimen ini diharapkan mampu mendorong Bitcoin kembali menguji area US$31.400 dengan catatan Bitcoin harus  mampu bertahan diatas level psikologis supportnya di US$30.000,” kata Panji.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Annisa Nurfitri
Editor: Annisa Nurfitri

Tag Terkait:

Advertisement

Bagikan Artikel: