Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Dukung NZE, Bank DBS Salurkan Rp3,9 Triliun Pembiayaan Hijau pada Kuartal I-2023

Dukung NZE, Bank DBS Salurkan Rp3,9 Triliun Pembiayaan Hijau pada Kuartal I-2023 Kredit Foto: Freepik/Indylooker
Warta Ekonomi, Jakarta -

Executive Director, Institutional Banking Group PT Bank DBS Indonesia Heru Hatman mengatakan, dalam rangka mendukung upaya pemerintah dan perusahaan guna mencapai Net Zero Emission (NZE) perseroan berhasil meningkatkan portofolio pembiayaan hijau.

Heru menyebut, jumlah kredit yang masuk dalam kategori sebagai Environmental, Social, and Governance (ESG) atau sustainability portofolio meningkat cukup signifikan pada kuartal I-2023.

"Jumlah kredit outstanding kita yang dikategorikan sebagai ESG financing atau sustainability portofolio di akhir tahun 2022 itu sekitar Rp1,1 triliun, tapi di pertengahan Mei 2023 melonjak jadi sekitar Rp4 triliun atau ada kenaikan sekitar 2,5 kali dari sisi outstanding," ujar Heru saat ditemui di Jakarta, Selasa (27/6/2023).

Baca Juga: Perangi Perubahan Iklim, DBS Indonesia Kampanyekan Pentingnya Kredit Karbon

Meski melonjak signifikan jika dibandingkan dengan capaian tahun lalu, namun angka tersebut masih bisa dikatakan kecil jika dibandingkan dengan keseluruhan pembiayaan yang diberikan oleh perusahaan.

"Kredit portofolio kita di comfort banking itu kalau enggak salah sekitar Rp50 triliun, ini tadi yang Mei 2023 ada Rp3,9 triliun (pembiayaan hijau), jadi masih kecil, kita target kalau bisa ke depannya double digit, itu yang pertama," ujarnya.

Lanjutnya, ia menjelaskan dalam dua tahun terakhir Bank DBS telah membantu beberapa perusahaan untuk melakukan transisi energi atau pembiayaan berbasis ESG. 

Salah satunya adalah dengan membantu Indika Energy dalam pembiayaan untuk melakukan ekspansi bisnis, yaitu wood palet. Nantinya wood palet tersebut akan digunakan untuk biomassa atau dengan kata lain menjadi bahan mentah untuk biomassa.

Kemudian memberikan pembiayaan kepada e-Fishery berupa modal kerja sebesar Rp500 miliar agar mereka bisa membantu dan mengedukasi petani tambak dalam membuat tambak mereka lebih efisien, baik dari segi pakan ternak maupun pada saat panen.

"Kemudian dari financial service, kita ada (kerja sama dengan) Bank BRI, di mana sindikasi sebesar US$1 billion, kita berpartisipasi kurang lebih 10 persen dari US$1 billion, kemudian kita ikut serta dalam refinancing Semen Indonesia Group. Mereka mencoba mengisi instrumen sustainability-linked loans atau lebih KPI base, di mana mereka akan melakukan improvement dalam bisnis mereka sehari-hari, misalnya dari waste water management ataupun sustainable effort lainnya," jelasnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Djati Waluyo
Editor: Rosmayanti

Advertisement

Bagikan Artikel: