- Home
- /
- Kabar Finansial
- /
- Bursa
Serius Tunjukkan Dukungan terhadap Hilirisasi, Kapuas Prima Coal Terima Relaksasi!
PT Kapuas Prima Coal Tbk (ZINC) dikabarkan telah menerima relaksasi untuk dua anak perusahaannya, yakni PT Kapuas Prima Citra untuk ekspor timbal dan PT Kobar Lamandau Mineral untuk ekspor seng. Relaksasi tersebut diperoleh sebab perusahaan tersebut giat mewujudkan komitmennya terhadap program hilirisasi yang dicanangkan oleh pemerintah.
Mengutip dari keterangan persnya, diketahui bahwa Kapuas Prima Coal telah merealisasikan investasi senilai US$30,2 juta atau setara dengan Rp453 miliar (asumsi kurs sebesar Rp15.000 per dolar AS). Aksi tersebut rupanya membuahkan izin relaksasi ekspor mineral mentah hingga Mei 2024 untuk dua komoditas utama perusahaan.
Baca Juga: Jokowi Setop Ekspor Bauksit: Hilirisasi Jadi Cita-Cita vs Potensi Malapetaka yang Nyata
Direktur Utama Kapuas Prima Coal, Harjanto Widjaja, menjelaskan bahwa perusahaan yang dipimpinnya sangat mendukung program hilirisasi yang diusung oleh pemerintah. Selain itu, ia juga optimistis bahwa relaksasi yang diterima dapat mendorong Kapuas Prima Coal untuk mencatatkan pertumbuhan pendapatan yang positif tahun ini.
Perlu diketahui bahwa sepanjang tiga bulan pertama tahun ini, perusahaan yang bergerak di bidang produksi logam itu menelan kerugian sebesar Rp6,91 triliun. Jika dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun sebelumnya, terlihat ada kemerosotan sebesar 65,24% sebab pada periode tersebut, Kapuas Prima Coal mengantongi laba hingga Rp19,89 triliun.
Hal itu rupanya sejalan dengan penurunan angka penjualan. Pada kuartal pertama tahun 2023, penjualan komoditas perusahaan terkikis 26% menjadi Rp151,33 triliun. Penjualan Zinc yang menjadi produk andalan dilaporkan mengalami penyusutan hingga 11,06% menjadi Rp84,58 triliun.
Di sisi lain, smelter timbal Kapuas Prima Citra yang baru mulai berproduksi dari Juni 2022 akan terus mengoptimalkan produksinya tahun ini. Komunikasi kepada beberapa perusahaan tambang sejenis yang selama ini mematikan operasinya karena tidak boleh melakukan ekspor pun dihidupkan kembali. Sementara itu, smelter seng Kobar Lamandau Mineral direncanakan untuk mulai beroperasi pada kuartal 3 tahun depan.
Sebagai informasi, menurut hasil verifikasi Kementerian Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), pembangunan smelter konsentrat timbal dari Kapuas Prima Citra dengan realisasi investasi mencapai US$10 juta telah selesai 100% per Mei 2022.
Pembangunan smelter seng PT Kobar Lamandau Mineral dengan realisasi investasi mencapai US$ 20,2 juta juga dilaporkan telah mencapai 89,65% per Februari 2023.
“Komitmen kami dalam melaksanakan program hilirisasi yang dicanangkan pemerintah sudah tidak perlu diragukan lagi. Izin relaksasi ekspor mineral mentah yang kami dapatkan untuk dua anak usaha ZINC merupakan bukti nyata dari kepercayaan pemerintah terhadap komitmen perusahaan dalam mendukung program hilirisasi,” tutup Harjanto dalam keterangan pers, Jakarta, Kamis, 29 Juni 2023.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Yohanna Valerie Immanuella
Editor: Yohanna Valerie Immanuella
Tag Terkait:
Advertisement