Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Kabupaten Sigi Gelar Townhall Muda Sigi, Membangun Sigi Hijau Lewat Generasi Muda

Kabupaten Sigi Gelar Townhall Muda Sigi, Membangun Sigi Hijau Lewat Generasi Muda Kredit Foto: WE
Warta Ekonomi, Jakarta -

Pekerjaan hijau (green jobs) telah diakui sebagai solusi inovatif dan berkelanjutan dalam menghadapi dampak perubahan iklim, dengan generasi muda memainkan peran penting dalam mendorong pembangunan berkelanjutan.

Mewujudkan wadah kolaborasi bagi generasi muda untuk memberikan aspirasi bagi Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Kabupaten Sigi, Lingkar Temu Kabupaten Lestari  (LTKL) melalui unit Generasi Lestari dan Pijar Foundation berkolaborasi dengan Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan (FTIK) UIN Datokarama menyelenggarakan Townhall Muda Sigi yang berlangsung di UIN Datokarama kampus 2, Kecamatan Sigi Biromaru, Kab. Sigi, Sulawesi Tengah (24 /6).

Townhall Muda Sigi menjadi sarana untuk menjaring ide kreatif yang dapat memperkaya narasi maupun target daerah Sigi pada RPJMD mendatang. Keterlibatan dan sinergitas multisektor ini menjadi gebrakan baru kontribusi anak muda dalam sektor kebijakan dan advokasi.

“Sigi menjadi penting menjadi tempat pelaksanaan Townhall Muda karena potensi anak muda yang aktif untuk turut membangun daerahnya serta didukung oleh pemerintah daerahnya. Dengan kolaborasi ini, juga harapannya anak muda bisa lebih dekat dengan proses pengambilan kebijakan.” ujar Project Manager Townhall Muda, Aulia Pradipta Prabandaru.

Pemerintah Kabupaten Sigi telah menerbitkan Peraturan Daerah No. 4 tahun 2019 tentang Sigi Hijau sebagai wujud komitmen pemerintah mendorong implementasi pembangunan lestari di Sigi. Dalam mewujudkan hal tersebut pemerintah membutuhkan sinergi dan gotong-royong dari berbagai sektor untuk dapat bergerak bersama menuju Sigi Hijau.

Dalam penyebarluasan pola pembangunan daerah yang ramah lingkungan dan ramah sosial, forum Townhall Muda turut mendorong aksi nyata generasi muda di Kabupaten Sigi dalam dunia kebijakan bersama dengan Pemerintah Daerah.

Menurut M. Irjik Abd. Ghoni, Sekretaris Badan BP3D Kabupaten Sigi, dengan wilayah yang mencapai lebih dari 5 ribu km2 dan populasi sekitar 250 ribu jiwa, Sigi memiliki kepadatan penduduk sebesar 47 jiwa/km2. Fakta ini menunjukkan besarnya potensi lingkungan yang dapat dikelola oleh masyarakat Sigi. “Dianugerahi dengan kekayaan alam yang melimpah, pemerintah terus mendorong generasi muda di Sigi untuk turut memajukan tanah kelahirannya dengan mengadopsi bisnis yang tak hanya berfokus pada keuntungan finansial semata melainkan juga berdampak baik bagi lingkungan dan sesama. Tujuannya adalah agar kekayaan alam ini dapat dinikmati oleh generasi mendatang dalam jangka waktu yang lebih lama.”

Membangun Sigi Hijau Lewat Generasi Muda Sigi memiliki kurang lebih 65.000 anak muda yang akan menjadi motor penggerak. Peluang perlu dimanfaatkan untuk mengeluarkan potensi pembangunan lestari di Sigi.

Berpikir kreatif dan kritis sangat dibutuhkan oleh generasi muda dalam menghadirkan inovasi yang menyelesaikan tantangan yang ada. 

“Orang mudalah yang berpeluang memanfaatkan peluang ekonomi lestari di daerah, misalnya lewat konsep bioekonomi yang digariskan dalam rancangan RPJP Nasional saat ini. Teman-teman peserta punya peluang besar menjadi tenaga kerja terampil yang bisa mendukung daerahnya dalam mengembangkan potensi lokal menjadi ide bisnis yang ramah lingkungan dan ramah sosial atau pilihan karir yang mendukung transformasi pembangunan kabupatennya. Yang paling penting, orang muda perlu terlibat langsung dalam proses perencanaan masa depan Sulawesi Tengah dan Kabupaten Sigi agar selaras dengan konsep bioekonomi yang menjaga tanah dan air daerahnya,” ujar Kepala Sekretariat Lingkar Temu Kabupaten Lestari (LTKL) Gita Syahrani yang menjadi salah satu  pembicara.

Semangat itu Askar, selaku Dekan FTIK UIN Datokarama mengapresiasi inisiatif LTKL melibatkan generasi muda melestarikan lingkungan melalui pendekatan akademis seperti acara Townhall Muda Sigi. Menurut Askar kegiatan ini dapat memberikan kontribusi dalam memperbanyak sosio ecopreneur di Indonesia.

Hadari sebagai pembicara lainya adalah Harri Ramdhani, Co-Founder Pipikoro Coffee & Roastery;  Mardiyah, Founder Hannah Asa Indonesia dan pegiat literasi finansial; dan Mohamad Mas’ud, Pegiat Bank Sampah Mpanau.

Harri Ramadhani  menceritakan perjalanannya mendirikan Pipikoro Coffee dan Roastery sebagai upaya meningkatkan kualitas biji kopi di wilayah Sigi. Tren green living yang marak di kalangan pecinta kopi juga menjadi peluang untuk para petani menerapkan pertanian yang bertanggung jawab sekaligus memperbaiki kualitas kopinya. Dia juga mengapresiasi dukungan berbagai pihak, salah satunya LTKL dalam mempromosikan potensi Sigi melalui Festival Lestari.

Hal yang sama juga disampaikan Mardiyah, yang menginisiasi bisnis eco homestay di kota Palu. Dia menekankan potensi besar yang dimiliki oleh alam apabila anak-anak mudanya mau mencoba mengambil langkah kecil secara konsisten daripada bermimpi besar tapi tidak mengambil langkah. Mardiyah juga mengajak generasi muda menciptakan lapangan kerja yang berdampak positif terhadap kelestarian alam. Salah satu potensi karir yang dapat dicoba adalah content creator untuk program atau proyek lingkungan.

Disisi lain, Mohamad Mas’ud menjelaskan perlunya perubahan cara berpikir generasi muda, salah satunya dalam memilih profesi hijau. “Saya pribadi memulai karir profesional di bidang pengelolaan sampah ini dari nol. Pada saat itu, banyak yang meremehkan, namun saya tetap semangat karena saya yakin dengan terlibat dalam bidang ini, tidak hanya akan mendapatkan keuntungan finansial, tetapi saya juga turut berkontribusi dalam menjaga kelestarian lingkungan. Dampak dari usaha ini akan dirasakan oleh generasi muda yang akan menggantikan saya di masa depan.” 

Kegiatan Townhall Muda Sigi ditutup oleh Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga Kabupaten Sigi, Jufrin yang mengharapkan anak-anak muda di Sigi dan sekitarnya bisa terus aktif berpartisipasi dalam kegiatan atau program serupa yang memberikan manfaat untuk masa depan mereka.  

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Sufri Yuliardi
Editor: Sufri Yuliardi

Advertisement

Bagikan Artikel: