Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Cara Memulai Investasi di Usia 40 Tahunan, Belum Terlambat Kok!

Cara Memulai Investasi di Usia 40 Tahunan, Belum Terlambat Kok! Ilustrasi investasi. | Kredit Foto: Wafiyyah Amalyris K
Warta Ekonomi, Jakarta -

Tidak ada yang namanya terlambat, termasuk dalam berinvestasi. Meski kamu sudah berusia 40 tahun, berinvestasi tetap worth it untuk dijalani.

Founder Finansialku.com, Melvin Mumpuni menuturkan bahwa tujuan utama investasi di usia 40 tahun haruslah untuk dana pensiun di usia 56 tahun. Jadi, kita harus mengoptimalkan waktu selama 16 tahun untuk berinvestasi.

Yang jelas, tidak ada kata terlambat.

Baca Juga: Dukung Kelancaran Investasi, Mbak Ita Komitmen Permudah Perizinan dan Pembenahan Infrastruktur

Teman dari investasi adalah waktu. Pada tahun 1998 terjadi krisis moneter di Indonesia yang menyebabkan pasar saham turun dan anjlok. Tetapi pada tahun 2007, semuanya meroket hingga jatuh kembali pada tahun 2008. Namun, semuanya berhasil terlewati dan kembali meroket hingga tahun 2019, lalu muncullah Covid-19 yang menyebabkan penurunan kembali. Tetapi saat ini, di tahun 2023, semua pasar saham telah pulih dan kembali menjulang.

Pada intinya, pasar saham akan selalu naik-turun, sehingga tidak ada yang namanya terlambat dalam berinvestasi. Bahkan, salah satu keuntungan dalam berinvestasi di usia 40 tahun adalah kondisi penghasilan yang sudah stabil. Namun ada 5 poin penting yang harus kamu perhatikan sebelum memulai investasi, yaitu:

1. Pastikan kondisi keuangan kamu sehat

Sebelum berinvestasi, alangkah baiknya kamu melakukan financial check up. Jangan memaksakan diri untuk berinvestasi jika keuangan belum sehat. Ini karena investasi adalah percepatan, bukan perbaikan.

Pastikan dulu kesehatan keuangan kamu dengan hal ini:

  • Pemasukan lebih besar dari pengeluaran
  • Kamu bisa berdonasi dan berderma secara rutin
  • Punya dana darurat dalam jumlah ideal yakni 6-12 kali pengeluaran bulanan
  • Utang dalam kondisi sehat, aset lebih besar dari utang dan cicilan maksimal 35% penghasilan
  • Punya proteksi atau asuransi

2. Punya rencana investasi yang jelas

Banyak orang berinvestasi tanpa rencana dan tujuan yang jelas. Maka, alangkah baiknya kamu tentukan terlebih dahulu rencana investasi kamu untuk apa, berapa targetĀ  keuntungan yang ingin dicapai, berapa rupiah risiko maksimal yang bisa diterima, berapa lama periode investasinya, syariah atau tidak dan lain sebagainya.

3. Tahu apa yang kamu beli

Jangan sampai berinvestasi seperti membeli kucing dalam karung. Kamu harus tahu apa yang kamu beli. Ikuti seminar tentang investasi, baca buku, workshop, dan lain sebagainya. Kamu juga bisa konsultasi keuangan dan investasi dengan lembaga profesional.

4. Review investasi secara berkala

Investasi sama seperti kamu bekerja, butuh rencana, eksekusi dan review. Dari hasil review ini kita akan tahu sudah sesuai atau belum dengan rencana. Jika sudah, maka tingkatkan. Jika belum, lakukan perbaikan agar hasil investasi sesuai target.

5. Lakukan sekarang

Jika kamu sudah memahami sampai tahap ini. Maka yang harus kamu lakukan hanyalah lakukan sekarang. Buka akun investasi, dan mulai berinvestasi. Jika kamu hanya diam di tempat, kamu tidak akan kemana-mana. Investasi butuh keahlian dan jam terbang, dan kedua hal itu hanya bisa didapatkan dengan praktik langsung.

Selamat berinvestasi!

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Fajria Anindya Utami
Editor: Fajria Anindya Utami

Advertisement

Bagikan Artikel: