Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Tutuka Ariadji mengatakan, Indonesia dan Malaysia akan melakukan desk study demi melihat potensi minyak dan gas yang terkandung dalam Blok Hambalat.
"Itu (Blok Hambalat) kita akan lakukan desk study, tetapi tidak menggunakan survei seismik, tapi dari data yang ada," ujar Tutuka kepada awak media, Senin (3/7/2023).
Tutuka mengungkapkan, desk study tersebut nantinya akan dilakukan oleh dua perusahaan migas besar asal Indonesia, yaitu Pertamina dan Petronas, perusahaan migas Malaysia.
Baca Juga: Akuisisi Saham 35% Blok Masela oleh Pertamina Tinggal Tanda Tangan
Meski begitu, ia belum dapat memastikan nantinya siapa yang akan mengelola Blok Hambalat tersebut.
"Desk study dulu saja. Study aja dengan data yang ada. Belum tentu Petronas yang mengelola, baru desk study aja. Baru awal sekali. Kalau bagus, baru kita bicarakan," ucapnya.
Lanjutnya, rencana desk study tersebut akan dilakukan dalam waktu dekat ini atau dalam kurun waktu beberapa bulan mendatang.
"Bisa dalam waktu tahun ini (pelaksanaan desk study). Cepat, dalam beberapa bulan mungkin sudah bisa mulai," ungkapnya.
Sebagaimana diketahui, Blok Hambalat sendiri merupakan wilayah yang dahulunya diperebutkan antara Indonesia dan Malaysia.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Djati Waluyo
Editor: Rosmayanti
Tag Terkait:
Advertisement