Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Kemenparekraf Gelar Famtrip bagi Media Tiongkok Promosikan Pariwisata Indonesia

Kemenparekraf Gelar Famtrip bagi Media Tiongkok Promosikan Pariwisata Indonesia Kredit Foto: Kemenparekraf
Warta Ekonomi, Jakarta -

Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf/Baparekraf) menyelenggarakan kegiatan perjalanan wisata umum pengenalan atau familiarization trip (famtrip) dengan mengundang lima jurnalis dari lima media paling berpengaruh di Tiongkok yang berlangsung di Bali pada 26 Juni hingga 1 Juli 2023.

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno menjelaskan, program famtrip kali ini merupakan hasil kerja sama antara Kemenparekraf dengan Pemerintah Provinsi Bali yang difokuskan untuk mempromosikan destinasi Bali sebagai tujuan wisata paling diminati oleh pasar Tiongkok.

Baca Juga: Kemenparekraf Fasilitasi Akses Pembiayaan 50 Pelaku Subsektor Kuliner Indonesia di Luar Negeri

"Dengan berbagai langkah strategis yang dilakukan bersama para mitra untuk mempromosikan Indonesia pada umumnya dan Bali khususnya, kami berharap program ini dapat memberikan kontribusi bagi kebangkitan ekonomi kita, menciptakan lapangan kerja, dan membuka peluang usaha seluas-luasnya bagi sektor pariwisata dan ekonomi kreatif Indonesia," kata Menparekraf Sandiaga dalam keterangannya, Senin (3/7/2023).

Deputi Bidang Pemasaran Kemenparekraf, Ni Made Ayu Marthini, menambahkan, kelima jurnalis yang berpartisipasi dalam famtrip ini berasal dari The Paper (Shanghai), People's Daily, The Beijing News, Nanfang Daily, dan Chengdu Economic Daily.

"Tidak hanya dirancang untuk menampilkan Bali, famtrip ini juga menawarkan para jurnalis untuk merasakan pengalaman berwisata secara langsung sehingga mereka dapat menyampaikan informasi dengan lebih baik kepada pembaca atau audience mereka tentang Bali," kata Made.

Wisman asal Tiongkok memang telah menjadi fokus utama pasar pariwisata Indonesia sejak 2017. Sebelum pandemi Covid-19, Tiongkok menjadi salah satu negara dengan penyumbang terbesar kedatangan wisatawan ke Indonesia. Dari tahun 2017 hingga 2019, sekitar lebih dari 2 juta wisman yang berkunjung ke Indonesia. Jumlah belanja wisatawan asal Tiongkok juga merupakan yang terbesar sebelum pandemi.

Data menunjukkan, rata-rata lama tinggal (length of stay) wisman Tiongkok di Indonesia berkisar antara 8 hingga 10,71 hari dengan rata-rata pengeluaran per kedatangan (ASPA) mencapai 1.100 hingga 1.386,55 dolar AS. Angka ini setara dengan wisman Eropa yang terkenal royal ketika berwisata. Untuk mempercepat pemulihan pariwisata Indonesia dan menarik lebih banyak wisatawan asal Tiongkok ke Tanah Air, Ni Made menekankan pentingnya perluasan konektivitas langsung.

"Penerbangan langsung yang lebih banyak akan memudahkan wisman Tiongkok berwisata ke Indonesia. Oleh karena itu, kami sangat mendorong mitra maskapai untuk membuka kembali rute dan memenuhi kapasitas penumpang, setidaknya untuk tingkat pra-pandemi," tambah Made.

Per Juni 2023, Kemenparekraf mencatat total 50 rute penerbangan langsung dari 10 kota di Tiongkok ke Jakarta dan Bali dengan total 50 frekuensi penerbangan/pekan, dioperasikan oleh 8 maskapai dari Tiongkok ke Indonesia sehingga total kapasitas kursi mencapai 9.939 kursi per minggu.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Ayu Rachmaningtyas Tuti Dewanto
Editor: Puri Mei Setyaningrum

Tag Terkait:

Advertisement

Bagikan Artikel: