Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Minta Investor Australia Buka Usaha di Indonesia, Begini Rayuan Maut Airlangga!

Minta Investor Australia Buka Usaha di Indonesia, Begini Rayuan Maut Airlangga! Kredit Foto: Kemenko Perekonomian
Warta Ekonomi, Jakarta -

Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto melakukan pertemuan dengan para pelaku usaha dan investor asal Australia dalam agenda kunjungan kerjanya ke Sydney, Australia.

Di hadapan para pelaku usaha tersebut, Airlangga memamerkan perkembangan dan kondisi ekonomi Indonesia serta interaksi ekonomi kedua negara yang dinilainya sangat baik.

Baca Juga: Inflasi Tahunan On Track dan PMI Manufaktur 22 Bulan Ekspansi, Airlangga: Ekonomi RI Tangguh!

Airlangga menyoroti peningkatan nilai perdagangan dan investasi kedua negara sejak diberlakukannya perjanjian komprehensif ekonomi Indonesia-Australia (IA-CEPA) tahun 2020 lalu. 

"Investasi Australia di Indonesia menduduki peringkat 11 di tahun 2022, dan pada kuartal pertama tahun 2023 telah masuk ke daftar 10 besar negara yang berinvestasi di Indonesia, tepatnya pada peringkat ke-9," ungkap Airlangga, dalam acara Business Luncheon, dikutip Selasa (4/7/2023).

Menurut Airlangga, Indonesia dan Australia berpotensi untuk mewujudkan kolaborasi dalam mendorong produktivitas industri dan pertanian, meningkatkan ekspor ke pasar negara ketiga, dan memberikan kontribusi yang lebih besar pada rantai nilai global.

Airlangga lalu menuturkan, dalam rangka menyambut dan mempermudah investor dalam berinvestasi di Indonesia, Pemerintah Indonesia saat ini sedang mendorong investasi baru ke Kota Batam.

"Baik terkait dengan penataan lahan, pengembangan kawasan, pemberian insentif, kemudahan perizinan, dan pengembangan investasi di sektor baru seperti data center dan semi conductor," ujarnya.

Dalam kesempatan yang sama, Duta Besar RI untuk Canberra, Siswo Pramono, menggarisbawahi kontribusi Indonesia sebagai salah satu mitra utama New South Wales, mengingat hubungan ekonomi dan sosial budaya yang kuat. 

"Perekonomian NSW menyumbang sepertiga dari ekonomi dan populasi Australia, dengan kehadiran yang kuat di sektor jasa. NSW adalah rumah bagi komunitas Indonesia terbesar di Australia. Lebih dari separuh siswa Indonesia di Australia memilih Universitas NSW untuk melanjutkan pendidikan tinggi mereka," tuturnya.

Siswo menilai saat ini NSW akrab dengan bisnis Indonesia di sektor makanan dan minuman, perlengkapan rumah tangga, produk kesehatan, perjalanan, logistik, e-commerce, tanda tangan digital, dan perhotelan.

Sedangkan, Andrew Parker, Senior Trade and Investment Commissioner ASEAN, NSW Government, menyampaikan saat ini Indonesia dan Australia sedang menjajaki kerja sama terkait dengan pengembangan rantai pasok industri baterai dan mineral penting yang memberi nilai tambah dan berkelanjutan antara Indonesia dan Western Australia, serta untuk mencapai hasil Environmental, Social and Governance (ESG) yang berkelanjutan. 

"Meningkatkan tenaga kerja terampil merupakan bagian penting dalam pengembangan industri baterai dan mineral penting di kedua wilayah," tegas Andrew.

Terakhir, Airlangga menyampaikan agar pelaku usaha kedua negara dapat memanfaatkan forum ini untuk mendapatkan sebanyak mungkin pemahaman tentang investasi di Indonesia.

Baca Juga: Airlangga Sebut Inovasi Jadi Kunci Menuju Indonesia Emas 2045, Fidri Berhasil Buat Terobosan di Bank DKI

"Khususnya di berbagai kawasan yang sudah disiapkan, seperti di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) dan Kawasan Perdagangan Bebas dan Pelabuhan Bebas Batam," lanjutnya.

Airlangga menilai pertemuan itu semakin mendorong keyakinan para pelaku bisnis Australia untuk berinvestasi dan mengembangkan usahanya di Indonesia, dengan memanfaatkan berbagai fasilitas dan kemudahan yang telah disiapkan Pemerintah Indonesia.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Alfida Rizky Febrianna
Editor: Ayu Almas

Advertisement

Bagikan Artikel: