Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Rampungkan Pendanaan Putaran Awal Eratani Dapat Rp90 Miliar, Agritech Indonesia Makin Dilirik

Rampungkan Pendanaan Putaran Awal Eratani Dapat Rp90 Miliar, Agritech Indonesia Makin Dilirik Kredit Foto: Eratani
Warta Ekonomi, Jakarta -

Eratani, startup ekosistem agritech Indonesia, hari ini umumkan tambahan putaran pendanaan awal (seed round) sebesar Rp30 miliar (US$2 juta), meningkatkan total pendanaan awal menjadi Rp90 miliar (US$5,8 juta). Putaran ini dipimpin oleh SBI Ven Capital melalui dana bersama dengan Kyobo Securities dan NTUitive.

Putaran ini juga diikuti oleh Genting Ventures, Orvel Ventures, dan Ascend Angels. Pada akhir 2022, Eratani telah berhasil mengumpulkan Rp60 miliar (US$3,8 juta) dari TNB Aura, AgFunder, B.I.G Ventures, dan Trihill Capital. Secara keseluruhan, pendanaan awal ini mengindikasikan optimisme investor terhadap industri agritech di Indonesia dan kemampuan Eratani untuk merealisasikan potensi sektor ini dan menciptakan dampak sosial bagi petani.

Baca Juga: Startup Insurtech Futuready Resmi Tutup Operasionalnya di Indonesia

"Eratani berdiri atas keyakinan bahwa teknologi dapat mengubah industri pertanian dan menciptakan dampak sosial yang signifikan," kata CEO Eratani, Andrew Soeherman, dikutip Senin (10/7/2023).

Ia menambahkan, "Investasi ini merupakan validasi terhadap model bisnis kami dan juga mencerminkan keyakinan kami terhadap potensi agritech di Indonesia. Eratani berkomitmen untuk terus memberdayakan petani, meningkatkan efisiensi, dan mendorong keberlanjutan bisnis dalam sektor pertanian."

Sejak didirikan pada 2021 Eratani telah mendorong integrasi teknologi dalam operasi budi daya pertanian, terutama komoditas padi. Solusi komprehensif, Eratani terdiri dari pendanaan petani, manajemen rantai pasok, distribusi komoditas, serta pendampingan dan bantuan pertanian. Saat ini Eratani telah mendukung lebih dari 20.000 jaringan petani padi di lima provinsi Indonesia: Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Banten, dan Sulawesi Selatan.

Sektor pertanian Indonesia, yang berkontribusi sekitar 13% terhadap PDB dan menyerap hampir 29% tenaga kerjanya, menghadapi ketidakefisienan yang signifikan. Keterbatasan logistik dan banyaknya tengkulak mengakibatkan biaya operasional tinggi dan margin keuntungan yang menurun bagi petani, terutama pada komoditas padi yang melibatkan sekitar 17 juta rumah tangga.

Solusi inovatif Eratani bertujuan untuk menyederhanakan, meningkatkan efisiensi dan keadilan bagi petani sehingga petani bisa petani mendapatkan manfaat langsung dari kerja mereka. Investor Eratani pun optimis terhadap potensi sektor agritech dan peran Eratani dalam merealisasikan potensi tersebut.

Ryosuke Hayashi, Chief Executive Officer SBI Ven Capital mengungkapkan, "Agritech memiliki potensi sangat besar di Indonesia dan kami percaya Eratani memiliki solusi yang tepat untuk menggali potensi tersebut. Pendekatan Eratani yang holistik dan inovatif tidak hanya meningkatkan efisiensi proses pertanian, tapi memberikan dampak sosial positif bagi para petani. Kami memiliki keyakinan penuh terhadap kemampuan Eratani dalam mendorong pertumbuhan dan transformasi sektor pertanian."

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Puri Mei Setyaningrum

Advertisement

Bagikan Artikel: