Eratani resmi meluncurkan program komunitas petani perempuan yang diberi nama Sang Rani. Komunitas ini diharapkan akan mendongkrak peran perempuan dalam sektor pertanian di Indonesia.
Co-Founder dan CEO Eratani, Andrew Soeherman mengatakan program tersebut bertujuan untuk menciptakan lingkungan yang inklusif bagi para petani perempuan agar dapat lebih berkembang dan memiliki otoritas terhadap kegiatan pertanian mereka.
Baca Juga: Di Hadapan para Sarjana UKRI, Prabowo Subianto Hormat pada Rakyat dari Petani Hingga Nelayan
“Peresmian program Sang Rani adalah bukti komitmen kami untuk mendukung program pemerintah, terutama penerapannya yang dikhususkan untuk petani perempuan," ujarnya dilansir dari keterangan tertulis, Selasa (5/3).
Eratani mengatakan pemberdayaan perempuan tak hanya akan memberdayakan namun juga membuat sebuah bisnis menjadi lebih berkelanjutan sesuai dengan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs)
"Kami berharap, program ini dapat membangun kesadaran dan meningkatkan kepedulian kita untuk bersama-sama memberdayakan perempuan sesuai dengan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs)," jelasnya.
Adapun Eratani telah menyelenggarakan sesi pelatihan keuangan, dengan dihadiri oleh 105 petani perempuan di wilayah Karawang, sebagai langkah awal dalam peluncuran program Sang Rani. Hal ini turut menjadi bagian dari pihaknya dalam menyambut event dari Hari Perempuan Internasional.
Baca Juga: Electrifying Agriculture PLN, Tekan Biaya Operasional Petani di Pekalongan
Melalui inisiatif ini, Eratani ke depannya berkomitmen untuk secara berkelanjutan menyelenggarakan program peningkatan pengetahuan dengan berbagai topik yang variatif dan relevan untuk petani perempuan dalam ekosistem yang tersebar di seluruh wilayah operasional.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Aldi Ginastiar
Tag Terkait:
Advertisement