Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Aktivis 98 yang Pernah Pimpin Ribuan Massa Cibir Amien Rais: People Power kok Diceramahkan di Youtube!

Aktivis 98 yang Pernah Pimpin Ribuan Massa Cibir Amien Rais: People Power kok Diceramahkan di Youtube! Ketua Dewan Kehormatan Partai Amanat Nasional (PAN) Amien Rais (tengah) menunjukkan buku berjudul Jokowi People Power saat jeda pemeriksaan untuk Shalat Jumat di Direktorat Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum) Polda Metro Jaya, Jakarta, Jumat (24/5/2019). Amien Rais diperiksa sebagai saksi atas kasus dugaan makar dengan tersangka Eggi Sudjana. | Kredit Foto: Antara/Aprillio Akbar
Warta Ekonomi, Jakarta -

Aktivis 1998 dan Direktur Lingkar Madani Indonesia (LIMA) Ray Rangkuti menyebut gerakan people power yang digagas oleh Amien Rais cs adalah langkah keliru.

Alasannya, saat ini gejala-gejala politiknya berbeda dengan yang terjadi saat 1998 di mana saat itu mahasiswa dan rakyat turun ke jalan mendesak Soeharto turun, dan akhirnya tuntutan itu terpenuhi dan mengakhiri kekuasaan Orde Baru selama 32 tahun.

"Karena tradisi menjadi oposisi itu belum tumbuh di kita, akhirnya blunder sendiri. People power yang datang cuma 100 orang, people power itu bukan diceramahkan, dipidatokan terus ditayangkan di Youtube, bukan itu," kata Ray Rangkuti di podcast Ahmad Sahal.

Ray menilai sebuah gerakan massa yang pada hasilnya adalah muncul gelombang aksi people power itu muncul secara natural dengan persepsi dan kebutuhan yang sama, yakni menyingkirkan rezim. Bukan lantaran provokasi dari sebuah pidato.

"People power itu muncul dengan sendirinya, karena publik merasakan hal yang sama seperti 1998. Saya pemimpin massa yang memimpin ribuan mahasiswa, tapi itu saya bisa mengumpulkan bukan karena saya ceramah people power 1998? Enggak! kalau mahasiswa ga punya persepsi yang sama, mana bisa saya kumpulkan,"

"Saat itu kalau ada survei Pak Harto pasti di bawah 50 persen karena ekonomi kacau, krisis, ada penembakkan Mahasiswa Trisaksi, nah itu sangat memungkinkan terjadinya people power," jelasnya.

Ray mengingatkan bahwa pada 1998, Pemilu baru saja digelar, dan pemerintah Soeharto baru jalan satu tahun. Nah berbeda dengan saat ini, di mana kekuasaan Jokowi hanya menyisakan waktu tinggal satu tahun lagi.

"Gejala-gejala alam politik ini tak ditemukan sekarang, 1998 terjadi setelah pemilu- Harusnya kan ada Pemilu lagi tahun 2002. Ini ada mengemborkan people power, padahal kurang setaun lagi ada pilpres, orang yang mau anda jatuhkan itu orang yang enggak mungkin jadi presiden lagi," jelasnya.

Ray pun memberikan masukan kepada Amien Rais agar mengolah isu dengan cara elegan dan bisa diterima logika massa.

"Mbok yao dengan cara elegan, jadi jangan pakai cara yang anda akhirnya di-bully masyarakat, gak penting itu people power-nya, seharusnya Amien Rais meyakinkan rakyat," saran dia.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Ferry Hidayat

Advertisement

Bagikan Artikel: