Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Tingkatkan Pertumbuhan Bisnis, Humpuss Maritim Internasional Tawarkan 2,7 Mliar Saham ke Publik

Tingkatkan Pertumbuhan Bisnis, Humpuss Maritim Internasional Tawarkan 2,7 Mliar Saham ke Publik Manajemen PT Humpuss Maritim Internasional Tbk (HUMI) dalam acara paparan publik penawaran umum perdana saham, di Jakarta, Selasa (18/7/2023). | Kredit Foto: Humpuss
Warta Ekonomi, Jakarta -

PT Humpuss Maritim Internasional Tbk (HUMI), anak usaha dari PT Humpuss Intermoda Transportasi Tbk (HITS) yang bergerak di bidang distribusi dan infrastruktur energi serta ekosistem kepelabuhan dan kemaritiman, berencana untuk melakukan penawaran umum perdana saham (initial public offering/IPO) di Bursa Efek Indonesia pada pertengahan tahun 2023 ini.

Direktur Utama HUMI, Tirta Hidayat, mengatakan bahwa IPO merupakan langkah strategis bagi perusahaan selain untuk meningkatkan pertumbuhan bisnis dan kinerja keuangan. "Dan yang terpenting, masuknya Humpuss Maritim ke pasar modal menunjukkan komitmen kuat perusahaan dalam menjalankan operasional perusahaan secara transparan, terbuka untuk seluruh pemangku kepentingan," ujarnya.

Tirta menambahkan bahwa HUMI memiliki target pertumbuhan pendapatan sebesar 20

persen setiap tahun, dengan strategi peningkatan aset, pendapatan, dan profitabilitas, serta komitmen terhadap lingkungan, sosial, dan tata kelola perusahaan yang baik. "HUMI sap menjadi salah satu pemain utama di industri maritim Indonesia yang memiliki potensi besar sejalan dengan rencana pemerintah untuk mengembangkan sektor energi ke depan," tuturnya.

Baca Juga: Mau Ekspansi Bisnis, Anak Usaha Erajaya Incar Dana Ratusan Miliar Rupiah dari IPO

HUMI berencana melepas sebanyak-banyakya 15 persen saham dari modal ditempatkan dan disetorkan kepada publik melalui IPO. HUMI menawarkan sebanyak-banyakya 2,7 miliar lembar saham kepada masyarakat denganharga Rp100 perlembar saham. Dari nilai tersebut, Perseroan memprediksi akan mendapat dana segar sekitar R270 miliar.

Humpuss Maritim juga bersiap menerbitkan Waran Seri Isebanyak 1,3 miliar lembar atau sebesar 7,5% dari total jumlah saham yang disetor penuh pada saat pendaftaran penawaran umum saham perdana. 

Tirta Hidayat menjelaskan, Waran Seri Idiberikan sebagai insentif kepada para pemegang saham yang ditawarkan. "Setiap pemegang dua saham yang ditawarkan berhak memperoleh satu Waran Seri I. Setiap satu Waran Seri Imemberikan hak kepada pemegangnya untuk membeli saham perseroan yang dikeluarkan oleh portepel dengan harga pelaksanaan sebesar Rp200 setiap Waran Seri I," jelas Tirta.

Dana hasil IPO akan digunakan sebesar 10% akan dipergunakan oleh Perseroan untuk kebutuhan modal kerja Perseroan dalam rangka memenuhi kebutuhan operasional rutin.

Sisanya, sebesar 90% akan digunakan untuk memperkuat Equity dalam rangka pengembangan usaha Entitas Anak Perseroan. Dimanq,sekitar 36% dialokasikan kepada PT PCS Internasional dalam bentuk penyertaan modal, yang kemudian akan digunakan oleh PT PCS Internasional sebagai tambahan modal dalam membeli unit kapal (belanja modal) dan modal kerja dalam Kegiatan Usaha PT PCS Internasional.

Lalu, sekitar 14% dialokasikan kepada PT OTS Internasional dalam bentuk penyertaan modal, yang kemudian akan digunakan oleh PT OTS Internasional untuk modal kerja dalam Kegiatan Usaha PT OTS Internasional. 

Kemudian, 26% dialokasikan kepada PT Humpuss Transportasi Curah dalam bentuk penyertaan modal, yang kemudian akan digunakan oleh PT Humpuss Transportasi Curah untuk tambahan modal dalam membeli unit kapal (belanja modal), modal kerja dalam Kegiatan Usaha PTHumpuss Transportasi Curah.

Selanjutnya, sekitar 14% dialokasikan kepada PT MCS Internasional dalam bentuk penyertaan modal, yang kemudian akan digunakan oleh PT MCS Internasional untuk modal keria dalam Kegiatan Usaha PT MCS Internasional.

Adapun, sekitar 10% dialokasikan kepada PT ETSI Hutama Maritim dalam bentuk penyertaan modal, yang kemudian akan digunakan oleh PT ETSI Hutama Maritim untuk modal kerja dalam Kegiatan Usaha PT ETSI Hutama Maritim.

Baca Juga: Tawarkan 8,33 Miliar Saham ke Publik, Cinema XXI Incar Dana Segar Rp2,4 Triliun

Tirta menjelaskan, penempatan belanja modal sejalan dengan visi Humpuss Maritim sebagai perusahaan yang turut member berkontribusi pada sektor distribusi dan infrastruktur energi untuk memenuhi operasional ekosistem kepelabuhan dan kemaritiman.

HUMI telah menunjuk PT Reliance Sekuritas Indonesia Tbk sebagai penjamin pelaksana emisi efek (underwriter). HUMI juga telah mendapatkan persetujuan prinsip dari Bursa Efek Indonesia dan Pre- Effective Otoritas Jasa Keuangan (OJK) untuk melakukan IPO. Masa penawaran awal akan dilaksanakan pada 18-24 Juli 2023 melalui sistem e-ipo. Sedangkan perkiraan tanggal pencatatan saham di awal Agustus 2023.

HUMI merupakan perusahaan yang fokus pada empat lini bisnis utama, yaitu jasa sewa kapal untuk pengangkutan LNG, pengangkutan minyak dan petrokimia, offshore support, marine support. Pengelolaan kapal dan pengembangan sumber daya manusia khususnya awak

kapal, serta pusat pelatihan awak kapal. HUMI memiliki armada kapal yang beragam, memiliki lini prospek cerah dalam distribusi dan ketahanan energi nasional.

"Kami optimis bahwa IPO akan memberikan manfaat bagi semua pemangku kepentingan, baik pemegang saham, karyawan, pelanggan, mitra bisnis, maupun masyarakat," katanya.

Berdasarkan laporan keuangan konsolidasian, HUMI mencatatkan pendapatan bersih sebesar USD91.532.123 pada tahun 2022, meningkat 37,45% dari tahun 2021 yang sebesar USD66.593.098 yang disebabkan oleh peningkatan pendapatan dari sewa kapal sebesar USD89.848.674 Pertumbuhan 38,71% dibandingkan tahun sebelumnya sebesar USD64.773.467. Kenaikan pendapatan juga disebabkan oleh peningkatan pendapatan dari sewa kapal LNG dengan time charter, pengangkutan minyak sehubungan dengan peningkatan charter hire. Peningkatan juga disebabkan oleh kenaikan atas pendapatan dari sewa kapal atas pengangkutan bahan kimia ke pelanggan.

Sedangkan Laba Bruto HUMI pada tahun 2022 juga meningkat 245,82% menjadi USD26.610.814 dari tahun 2021 yang sebesar USD7.695.437. Peningkatan tersebut terutama disebabkan oleh kenaikan yang terjadi atas perubahan kontrak spot charter menjadi time charter dari salah satu entitas anak dan kenaikan atas pendapatan dari pengangkutan bahan kimia ke pelanggan.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Annisa Nurfitri
Editor: Annisa Nurfitri

Advertisement

Bagikan Artikel: