Sementara itu, pilpres memberi dampak berbeda di mana tahun 2014 dan 2019 berdampak positif, sedangkan dalam Pilkada justru berdampak negatif. Hal itu karena diselenggarakan dalam waktu yang berbeda dengan jeda cukup lama.
Dia memprediksi bahwa Pilkada dan Piipres yang diadakan bersamaan tahun 2024 dampak positifnya lebih besar dibandingkan dampak negatifnya sebab diselenggarakan hampir bersamaan. Banyak sektor ekonomi yang tumbuh memanfaatkan momen politik 2024.
Baca Juga: BPS Lapor Angka Kemiskinan Turun, Kemenkeu: Berkat Aktivitas Ekonomi yang Menguat
Dia mengaku optimis bahwa masyarakat saat ini sudah makin matang dalam menjalani Pilpres atau Pilkada dan jauh lebih kuat. Indikasinya mampu melewati pandemi Covid-19 yang jauh lebih berat memberikan tekanan pada kondisi ekonomi nasional dan global. "Historis 2014 dan 2019, kita bisa melewati tahun politik dengan baik, ekonomi juga bisa tumbuh positif," tegasnya.
Terlebih, saat ini kondisi ekonomi membaik. Terlihat dari kondisi perekonomian nasional tumbuh 5,03% (yoy) pada triwulan 1 2023, sedangkan perekonomian Jawa tumbuh 4,96% (yoy) dengan perekonomian Jabar berkontribusi 22,35% terhadap perekonomian Jawa.
Ke depan, kata Erwin, perlu ada keseimbangan sektor industri padat modal dan padat karya. Pasalnya, kondisi saat ini masih belum imbang, di mana padat modal masih sekitar 66,3 persen.
Sektor industri padat modal pada umumnya adalah industri besar (alat angkut, barang logam), sedangkan sektor industri padat karya pada umumnya adalah industri kecil (makanan, tekstil, dan pakaian jadi). Industri padat modal memiliki nilai tambah lebih tinggi yang sebagian besar berada di Jabar Utara dan Kota Bandung sehingga memberikan kontribusi pendapatan regional lebih tinggi.
"Untuk meningkatkan keseimbangan kesejahteraan masyarakat, diperlukan keseimbangan antara industri padat Sebaran industri Besar dan Sedang (IBS)," ujarnya.
Pada kesempatan yang sama, Guru Besar Ilmu Politik Unpad Bandung, Prof. Muradi, mengatakan bahwa berdasarkan hasil survei beberapa lembaga survei, tidak akan muncul masalah genting pada kontestasi politik, baik Pilpres dan Pilkada 2024.
Menurutnya, stabilitas politik masih sangat terjaga. Ia pun yakin pertumbuhan ekonomi nasional akan makin membaik. "Menjelang 2 bulan penetapan capres/cawapres tidak ditemukan indikator yang mengkhawatirkan," pungkasnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Rahmat Saepulloh
Editor: Puri Mei Setyaningrum
Tag Terkait:
Advertisement