Jasa taksi Bluebird menjadi pilihan utama karena menawarkan kualitas layanan andal kepada pelanggan seperti kenyamanan dan keamanan.
Salah seorang pengunjung di Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Arda Mahardika, mengatakan dirinya lebih memilih untuk menggunakan jasa taksi Bluebird apabila melakukan perjalanan ke luar kota via bandara. Ia menjelaskan Bluebird memiliki reputasi dan kualitas layanan andal yang tidak tergantikan.
"Saya biasa memakai taksi Bluebird karena jelas dan terpercaya perusahaan operatornya," katanya kepada Warta Ekonomi di Terminal 2 Bandara Soetta, Tangerang, beberapa waktu lalu.
Baca Juga: Strategi Dirut Blue Bird Hadapi Disrupsi Teknologi Transportasi, Utamakan Interaksi Manusia
Arda menceritakan dirinya pernah tertipu saat menggunakan jasa transportasi taksi bandara dari operator lain. Saat itu ia diminta untuk membayar tarif jauh lebih tinggi dari kesepakatan awal dengan pengemudi. Alhasil, tarif taksi operator lain tak jauh beda dengan tarif Bluebird. Padahal, menurutnya, kualitas layanan Bluebird jauh lebih baik.
"Saya pernah naik taksi lain di bandara kemudian pengemudi tiba-tiba minta tarif tambahan. Alasannya, untuk charge bandara dan charge parkir. Tarif naik cukup tinggi," tuturnya.
Pria yang berprofesi sebagai pegawai negeri sipil (PNS) di salah satu kementerian ini mengaku tak pernah kecewa dengan layanan Bluebird. Ia mengatakan pengemudi Bluebird selalu ramah dan berpakaian rapi. Selain itu, kendaraan Bluebird juga sangat bersih dan nyaman.
"Saya hampir setiap bulan bepergian keluar kota dan armada Bluebird itu selalu nyaman dan bersih," sebutnya.
Hal senada disampaikan oleh pengguna lain, Arie Putra, yang mengatakan dirinya menjatuhkan pilihan kepada Bluebird karena memiliki kualitas layanan terbaik. Ia menegaskan, kualitas layanan Bluebird sulit sekali ditemukan apabila menggunakan operator taksi lain.
"Saya pernah naik taksi online. Aroma di dalam mobil tidak sedap karena pengemudi belum pulang ke rumah sejak satu hari sebelumnya," katanya.
Arie mengatakan kondisi tak nyaman tersebut sangat mengganggu dirinya. Apalagi, ia harus menempuh perjalanan cukup jauh ke bandara. Waktu satu jam lebih di dalam taksi yang seharusnya bisa dipakai untuk beristirahat sebelum melakukan perjalanan jauh keluar kota jadi terbuang sia-sia.
"Belum lagi kalau driver taksi online habis ngalong (bekerja di malam hari), saya jadi tidak bisa tidur. Kalau ada flight pagi, driver suka mengantuk di jalan tol karena belum tidur semalaman. Jadi, saya harus melek dan aktif bicara supaya driver tidak tertidur," kisahnya.
Pria yang bekerja di salah satu non-governmental organization (NGO) ini mengatakan hampir tidak pernah menemukan pengemudi Bluebird yang mengantuk. Ia menduga pengemudi Bluebird memiliki jadwal shift kerja yang ketat. Apabila, sudah selesai jadwal shift maka harus pulang agar tetap bisa bekerja dalam kondisi prima.
"Bluebird memberikan keamanan bagi penumpang yang harus flight pagi karena pengemudi selalu prima. Bagi penumpang perempuan, keamanan lain ada di kaca mobil yang cerah dan penumpang terlihat dari luar. Kalau di taksi online, ada kaca mobil yang gelap sekali sehingga penumpang perempuan menjadi tidak aman," paparnya.
Layanan Andal
Direktur Utama PT Blue Bird Tbk, Adrianto Djokosoetono, mengatakan Bluebird senantiasa berupaya untuk memberikan kualitas layanan andal demi menciptakan pengalaman mobilitas yang positif bagi pelanggan. Ia menjelaskan bahwa sejak awal beroperasi Bluebird menyadari jika kualitas layanan andal tersebut merupakan faktor utama yang harus dinikmati oleh pelanggan.
Terkait aspek kenyamanan yang dipuji oleh pengguna Arda Mahardika, ia memastikan hal tersebut telah menjadi nilai inti perusahaan dalam visi layanan aman, nyaman, mudah, dan personalise (Andal).
"Dalam hal kenyamanan, Bluebird selalu menempatkan kebersihan, ketepatan waktu, serta perilaku pengemudi yang ramah dan profesional sebagai faktor utama dalam melayani," ujar Andre panggilan akrabnya dalam wawancara tertulis dengan Warta Ekonomi.
Adapun, soal aspek keamanan yang disebutkan oleh pengguna Arie Putra, Andre menegaskan hal tersebut menjadi elemen pertama dalam layanan Andal perusahaan.
"Keamanan melibatkan aspek seperti armada yang terawat dengan baik, pengemudi yang terlatih, dan kepatuhan terhadap aturan dan regulasi yang berlaku guna menjamin keselamatan," jelasnya.
Guna memastikan layanan Andal bisa dinikmati dengan baik oleh pelanggan, Bluebird berupaya keras menanamkan nilai inti tersebut kepada seluruh armada di lapangan. Ia mengatakan penanaman nilai inti menjadi fokus perusahaan dalam seleksi dan pelatihan pengemudi. Adapun, pelatihan tersebut meliputi seluruh aspek yang dapat mendorong individu menjadi pengemudi profesional dan kompeten dalam melayani pelanggan.
"Penting bagi kami untuk menanamkan nilai-nilai dan fondasi Bluebird yaitu Peduli, Integritas, Pelayanan Prima, dan Pola Pikir Berkembang," tegasnya.
Pria yang memperoleh gelar Teknik Industri dari Institut Teknologi Bandung (ITB) ini mengatakan kualitas layanan andal Bluebird juga didukung oleh infrastruktur penunjang seperti pool dan training center. Kedua infrastruktur tersebut berperan untuk melakukan pembinaan, pengembangan, dan pengawasan.
"(Infrastruktur pendukung) memastikan kami memiliki sistem yang telah terbentuk untuk menanamkan nilai layanan kami kepada seluruh lapisan keluarga besar Bluebird," pungkasnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Cahyo Prayogo
Editor: Cahyo Prayogo
Tag Terkait:
Advertisement