Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Peringatan HAN 2023, Wapres Harap Pemerintah Pusat hingga Daerah Wujudkan Suara Anak Indonesia 2023

Peringatan HAN 2023, Wapres Harap Pemerintah Pusat hingga Daerah Wujudkan Suara Anak Indonesia 2023 Wakil Presiden Ma’ruf Amin beserta Ibu Wury Ma’ruf Amin menghadiri Puncak peringatan Hari Anak Nasional (HAN) ke-39 yang digelar di Lapangan Pancasila, Simpang Lima Semarang, Minggu (23/7/2023). | Kredit Foto: Kemen-PPPA
Warta Ekonomi, Jakarta -

Puncak peringatan Hari Anak Nasional (HAN) ke-39 yang digelar di Lapangan Pancasila, Simpang Lima Semarang dihadiri Wakil Presiden Ma’ruf Amin beserta  Ibu Wury Ma’ruf Amin, Minggu (23/7/2023). Dalam kesempatan tersebut, Wapres menyapa anak-anak yang tidak berhenti bernyanyi dan bergembira sepanjang acara.

"Anak-anakku, cucu-cucuku, dan cicit-cicitku. Selamat Hari Anak Nasional untuk semua anak-anak Indonesia. Semoga kalian selalu sehat, selamat, semangat belajar, tidak henti meraih cita-cita dan dapat membangun bangsa sesuai talenta yang kalian miliki," sapa Wakil Presiden, dikutip dari siaran pers Kementerian PPPA dikutip, Senin (24/7/2023).

Baca Juga: Wapres Minta Anak-Anak Dapat Perlindungan dari Semua Bentuk Kekerasan dan Diskriminasi

Peringatan ini dihadiri dua ribu lebih peserta offline yang mayoritas anak-anak dari Forum Anak Nasional dan Forum Anak Daerah dari seluruh Indonesia, pelajar dari Kota Semarang, perwakilan dari komunitas anak, serta para anak disabilitas. Tidak kurang sepuluh ribu peserta juga mengikuti secara daring (online). Tema tahun ini sama seperti tema Hari Anak Nasional sebelumnya selama 3 tahun berturut-turut, yaitu "Anak Terlindungi, Indonesia Maju". Melalui tagline ini, semua pihak berharap agar anak-anak Indonesia dapat menjadi agen perubahan dalam menyuarakan hak-hak mereka.

Pada kesempatan ini, diperdengarkan 10 butir pernyataan anak-anak yang dituangkan dalam Suara Anak Indonesia (SAI) tahun 2023. Menanggapi SAI, Wakil Presiden menegaskan bahwa pemerintah mulai dari pusat hingga daerah harus mewujudkan permohonan SAI.

"Saya sudah mendengar Suara Anak Indonesia yang disampaikan. Saya akan instruksikan semua jajaran pemerintah untuk mengembangkan kebijakan yang inovatif, menjamin hak tumbuh kembang anak, dan saya minta pemerintah daerah untuk mewujudkan apa yang sudah disampaikan oleh Suara Anak Indonesia," jelasnya.

Menurut Wapres, SAI adalah hak anak untuk didengar dan berpartisipasi bagi kebaikan anak-anak Indonesia. "Pastikan anak-anak di mana pun mereka berada mendapatkan perlindungan dari segala tindak kekerasan dan diskriminasi," tegasnya. 

Kepada anak-anak di seluruh Indonesia, tanpa terkecuali, Wapres menyampaikan beberapa pesan dan harapan. "Tekunlah belajar, jaga kesehatan, rajin beribadah dan berdoa kepada Tuhan, hormati orang tua dan guru. Sayangi keluarga, teman, dan sesama. Kuasai teknologi dengan disertai etika dan akhlak yang baik. Pahami kebaikan dan kekurangan teknologi digital. Gunakan internet untuk belajar. Optimalkan bakat kalian, miliki keingintahuan yang besar, dan berani mencoba hal-hal baru," ujar Wakil Presiden. 

Sementara itu, Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) Bintang Puspayoga mengungkapkan, peringatan Hari Anak Nasional bukan sekadar perayaan semata, melainkan menjadi pengingat untuk memperjuangkan kesejahteraan anak Indonesia. 

"Anak-anak Indonesia harus sehat, ceria, dan aktif. Kami berharap anak-anak bisa sekolah setinggi-tingginya. Untuk itu, kami melakukan berbagai upaya agar anak-anak dijauhkan dari berbagai bahaya dan risiko yang akan mengganggu keceriaan itu," ujarnya.

"Kekerasan, eksploitasi, penelantaran terhadap anak harus dihapuskan. Kemen-PPPA memiliki saluran layanan pengaduan SAPA 129 untuk setiap masyarakat yang melihat dan mendengar adanya tindak kekerasan terhadap perempuan dan anak," tutur Menteri PPPA.

Kemen-PPPA telah melakukan serangkaian upaya dalam menyikapi tantangan dan harapan terhadap anak Indonesia, mulai dari pembentukan dan penguatan Forum Anak, mendorong tersedianya Pusat Pembelajaran Keluarga (PUSPAGA), Perlindungan Anak Terpadu Berbasis Masyarakat (PATBM), Desa Ramah Perempuan dan Peduli Anak (DRPPA), Lembaga Perlindungan Khusus Ramah Anak (LPKRA), Layanan Sahabat Perempuan dan Anak 129 (SAPA129), Layanan Unit Pelaksana Teknis Daerah Perlindungan Perempuan dan Anak (UPTD PPA), Satuan Pendidikan Ramah Anak, Pelayanan Ramah Anak di Puskesmas, Pusat Kreativitas Anak, dan Rumah Ibadah Ramah Anak.

Baca Juga: Kemen-PPPA Gencarkan Kampanye Terpadu Nasional untuk Lawan Kekerasan Seksual dengan Memahami UU TPKS

"Berbagai upaya yang telah dilakukan Kemen-PPPA tentunya tidak dapat terimplementasi dengan baik tanpa kerja sama semua pemangku kepentingan, baik di pusat, daerah, dan masyarakat. Saya mengajak seluruh Kementerian/Lembaga, Pemerintah Daerah Provinsi, Kabupaten/Kota, dunia usaha, lembaga kemasyarakatan, dunia pendidikan, media massa, dan seluruh komponen masyarakat untuk terus meningkatkan komitmennya dan bersama-sama mengupayakan perlindungan dan pemenuhan hak anak," ujar Menteri PPPA.

Dalam peringatan HAN ini, puluhan tenant edukasi dan permainan ikut berpartisipasi menyemarakkan keceriaan anak yang hadir di Lapangan Pancasila. Keceriaan anak-anak ini tentu menjadi impian semua masyarakat Indonesia di mana semua ikut bertanggung jawab melindungi anak-anak.

"Saya mengucapkan Selamat Hari Anak Nasional ke-39 Tahun 2023 kepada seluruh anak di Indonesia. Mari kita bangun semangat baru dalam membangun bangsa melalui upaya pemenuhan dan perlindungan anak di seluruh Indonesia demi mewujudkan Indonesia Layak Anak Tahun 2030 dan Indonesia Emas 2045. Anak Terlindungi, Indonesia Maju," tutup Menteri PPPA.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Rena Laila Wuri
Editor: Puri Mei Setyaningrum

Advertisement

Bagikan Artikel: