Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Caplok Alih Kelola Blok Masela, Pertamina Akselerasi Pelaksanaan On-Stream

Caplok Alih Kelola Blok Masela, Pertamina Akselerasi Pelaksanaan On-Stream Kredit Foto: Djati Waluyo
Warta Ekonomi, Jakarta -

Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Nicke Widyawati memastikan perseroan akan bergerak cepat  untuk memaksimalkan potensi yang ada di Blok Abadi Masela. 

Sebagaimana diketaui, Pertamina bersama dengan Petronas baru saja melakukan penandatanganan sales purchase agreement (SPA) untuk 35% hak partisipasi Shell atas Blok Masela. 

Nicke menyebut, usai mengambil alih tugas Shell, Pertamina langsung gerak cepat melakukan koordinasi dengan manajemen Inpex Corporation selaku partner di Lapangan Masela.

Baca Juga: Pertamina & Petronas Resmi Kelola Blok Masela, Segini Nilai 35% Saham Shell

"Pagi ini kita tanda tangani akuisisi share-nya Shell oleh Pertamina dan Petronas. Komitmen kami adalah bergerak cepat melakukan pengembangan, jadi kami langsung koordinasi dengan Inpex," ujar Nicke saat ditemui di sela acara IPA Convex, Selasa (25/7/2023).

Nicke mengatakan, koordinasi dengan Inpex merupakan salah satu cara untuk dapat merealisasikan harapan pemerintah untuk dapat mengakselerasi proses pengembangan Blok Masela.

Selain itu, Pertamina juga mengoordinasikan soal regulasi baru terkait kewajiban penerapan Carbon Capture, Utilization, and Storage (CCUS) yang ditetapkan pemerintah pada setiap blok minyak dan gas bumi.

"Ada regulasi baru, di mana setiap blok migas harus dilakukan CCUS. Masela mungkin yang pertama kali, sehingga tentu dalam program kerja harus kita tambahkan untuk CCUS," ujarnya.

Lanjutnya, saat ini Pertamina tengah menyelesaikan Front End Engineering Design (FEED) yang setidaknya memakan waktu hingga dua tahun, setelah itu baru dilaksanakan proses Final Investment Decision (FID).

"Jadi kita harapkan 2026 atau sebelum itu ya FID sudah kita jalankan," ucapnya.

Meski begitu, ia tetap mendorong adanya percepatan pada segala proses pengembangan Blok Masela. Pasalnya, pemerintah berharap lapangan gas abadi itu bisa on stream pada tahun 2029 mendatang, atau lebih cepat dari komitmen sebelumnya oleh Inpex dan Shell, yakni di kisaran 2031-2032.

"Jadi, ini tantangan luar biasa. Kita perlu berupaya bersama Inpex, Petronas, dan juga pemerintah untuk melakukan effort terbaik dalam akselerasi project ini hingga bisa dimanfaatkan untuk gas dalam negeri," ungkapnya.

Lebih lanjut, mengenai kesepakatan dengan Shell, harga yang dibayarkan Pertamina dan Petronas kepada perusahaan minyak asal Belanda itu mencapai US$650 juta.

"Nilainya US$650 juta, gabungan Pertamina dan Petronas," tutupnya.

Baca Juga: Pertamina Geothermal Energy Kantongi Untung Rp1,39 Triliun Selama Enam Bulan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Djati Waluyo
Editor: Rosmayanti

Advertisement

Bagikan Artikel: