Kalkulasi Jokowi Kuatkan Kandidasi Capres Prabowo sebagai Penerus Kepemimpinan
Perhitungan taktis Presiden Joko Widodo (Jokowi) membuat Calon Presiden (Capres) Prabowo Subianto mengantongi keunggulan tingkat elektabilitasnya pada Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 mendatang. Langkah Presiden Jokowi yang selalu mengajak Prabowo turun langsung ke masyarakat membuat daya elektoral capres Menteri Pertahanan tersebut kian menguat.
"Soal belakangan Presiden Jokowi yang terkesan lebih dekat dengan Prabowo Subianto tentu tak lepas dari kalkulasi politik Jokowi," kata Peneliti Senior Ipsos Indonesia, Arif Nurul Imam, dalam siaran pers yang diterima, dikutip Minggu (30/7/2023).
Arif menambahkan, kalkulasi yang sudah dilakukan Presiden Jokowi ialah menyangkut tingginya tingkat kemungkinan Prabowo memenangkan pilpres tahun depan. Hal itu karena tingkat elektabilitas Prabowo saat ini unggul di banyak survei.
"Kalkulasi yang dimaksud adalah terkait probabilitas potensi kemenangan di mana Prabowo Subianto sekarang ini unggul dalam banyak survei," ujar Arif.
Jelang Pilpres 2024, Prabowo punya daya elektoral kuat. Hal itu terlihat dari data survei terbaru yang sudah dikeluarkan lembaga survei Indikator Politik Indonesia.
Pada survei tatap muka pada periode 20-24 Juni 2023 itu, Prabowo berhasil unggul dari kandidat Capres lainnya, yakni Ganjar Pranowo dan Anies Baswedan. Dalam survei tersebut, Prabowo mengantongi dukungan dengan total angka sebesar 36,8 persen.
Kemudian, diikuti oleh Ganjar yang mendulang suara sebesar 35,7 persen dan Anies Baswedan yang hanya mampu mengumpulkan dukungan sebanyak 21,5 persen. Melihat tingginya tingkat elektabilitas Prabowo di dalam survei tersebut, Arif meyakini jika saat ini ada probabilitas yang kuat Presiden Jokowi cenderung mengajak Prabowo untuk terjun langsung ke masyarakat dibandingkan Ganjar dan Anies.
Arif menegaskan, Presiden Jokowi pasti sudah memikirkan secara matang jika probabilitas Prabowo untuk menang pada pesta rakyat lima tahunan tersebut sangat besar. Menurutnya, Presiden Jokowi juga yakin bahwa Prabowo adalah sosok kapabel untuk melanjutkan program dan kebijakannya di kemudian hari.
"Dari situasi inilah, boleh jadi Jokowi lebih dekat dengan Prabowo Subianto," pungkas Arif.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Puri Mei Setyaningrum
Tag Terkait:
Advertisement