Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Belum Disadari, Ini Urgensi Menjaga Keamanan Data Pribadi dalam Transaksi Online

Belum Disadari, Ini Urgensi Menjaga Keamanan Data Pribadi dalam Transaksi Online Ilustrasi judi online | Kredit Foto: Istock
Warta Ekonomi, Trenggalek -

Urgensi menjaga data pribadi dalam transaksi online belum banyak disadari para pengguna digital. Kasus kebocoran data pribadi yang menimpa sebuah lokapasar ternama, seolah tak pernah menjadi pembelajaran. Menjaga dan melindungi data pribadi wajib dilakakukan pengguna saat transaksi online.

"Masyarakat perlu mewaspadai potensi kejahatan penggunaan internet, terutama tehadap data pribadi saat melakukan transaksi online," tutur Khotibul Umam dalam diskusi literasi digital yang digelar Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) bersama Komunitas Pecinta Jaranan Baruharjo, di Lapangan Baruharjo, Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur, Minggu (30/7/2023) malam.

Baca Juga: Hal Paling Krusial di Era Digital: Menjaga dan Melindungi Data Pribadi. Ini Tipsnya!

Data pribadi, menurut direktur LKP Mitra Ilmu Tulungagung itu, merupakan data mengenai perseorangan yang teridentifikasi atau dapat diidentifikasi secara tersendiri atau dikombinasi dengan informasi lainnya, baik secara langsung maupun tidak langsung, melalui sistem elektronik/nonelektronik.

"Ada dua jenis data pribadi, yakni: sensitif data (data spesifik) dan personal data (data pribadi). Contoh data spesifik misalnya catatan hukum, rekam medis dan lainnya. Sedangkan data pribadi, itu seperti nama, alamat rumah," jelas Khotibul Umam.

Dalam diskusi bertajuk "Keamanan Data Pribadi dalam Transaksi Online", Umam menegaskan kebocoran terhadap kedua jenis data pribadi tersebut dapat merugikan penggunanya. 

"Jika kebocoran data spesifik bisa mengakibatkan diskriminasi dan prasangka buruk, kebocoran personal data mengakibatkan terkena kejahatan," ujarnya. 

Khotibul Umam menambahkan, cara melindungi data pribadi khususnya dalam transaksi online, yakni: lakukan transaksi di situs yang kredibel, pakai kode PIN dan password unik, hindari penggunaan wifi publik saat transaksi, keluar dari situs e-commerce usai transaksi, dan gunakan fitur keamanan tambahan.

"Tips aman berbelanja online: simpan bukti transaksi, cek rekam jejak si penjual, cek nomor telepon penjual, manfaatkan rekening bersama, jangan tergoda dengan barang murah, pilih e-commerce terpercaya, COD (Cash on Delivery) jika memungkinkan, dan minta rekomendasi dari teman atau kerabat," sebut Khotibul Umam dalam diskusi yang dipandu moderator Ari Utami itu. 

Dari perspektif kecakapan digital, Wakil Ketua Relawan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) Tulungagung Mochamad Ismanu Roziqi mengingatkan pengguna digital selalu menjaga data pribadi saat transaksi online.

"Pentingnya menjaga data diri saat transaksi online, di antaranya mengurangi risiko penyalahgunaan data, mencegah potensi kerugian materiil, memperkecil peluang tindakan kriminal, menghindari potensi pencemaran nama baik, dan menghindari intimidasi online terkait gender," rinci Mochamad Ismanu Roziqi.

Sementara, konsultan IT Ary Sunaryo menjelaskan pentingnya menghindari penggunaan wifi publik saat transaksi online, atau mengakses internet banking lantaran aktivitas keduanya dapat menjadi penyebab bocornya data informasi penting ke tangan orang lain.

"Sebaiknya, gunakan jaringan wifi pribadi dengan menggunakan paket data pribadi saat bertransaksi. Cara aman yang lain, pasang antivirus di perangkat dengan security software dan selalu perbaharui," pesan Ary Sunaryo dalam diskusi yang digelar secara "chip in" di acara bersih desa itu.

Diskusi literasi digital di lingkungan komunitas, untuk diketahui, merupakan salah satu upaya Kemenkominfo untuk mempercepat transformasi digital di sektor pendidikan hingga kelompok masyarakat (komunitas) menuju Indonesia yang #MakinCakapDigital.

Baca Juga: Pentingnya Keamanan Digital, Waspadai Tersebarnya Data Pribadi karena Pinjaman Online Ilegal

Program #literasidigitalkominfo tersebut tahun ini mulai dilaksanakan sejak 27 Januari 2023. Berkolaborasi dengan Siber Kreasi dan 18 mitra jejaring, program ini membidik segmen pendidikan dan segmen kelompok masyarakat sebagai peserta.

Informasi lebih lanjut mengenai literasi digital dan info kegiatan dapat diakses melalui website info.literasidigital.id, media sosial Instagram @literasidigitalkominfo, Facebook Page, dan kanal YouTube Literasi Digital Kominfo. 

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Ayu Almas

Advertisement

Bagikan Artikel: