Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Menanjak 30%, Pendapatan Bukalapak Tembus Rp1,17 Triliun pada Kuartal II-2023

Menanjak 30%, Pendapatan Bukalapak Tembus Rp1,17 Triliun pada Kuartal II-2023 Kredit Foto: Instagram/ririn.yulianto
Warta Ekonomi, Jakarta -

Pada kuartal kedua tahun 2023, PT Bukalapak.com Tbk (BUKA) berhasil meningkatkan perolehan pendapatan usaha dan pendapatan marketplace. Berdasarkan keterangan pers yang dirilis secara resmi, diketahui bahwa pendapatan usaha perusahaan e-commerce itu naik 30% menjadi Rp1,17 triliun; sedangkan pendapatan marketplace-nya meroket 74% menjadi Rp684 miliar.

Presiden Bukalapak, Teddy Oetomo, mengatakan bahwa bisnis marketplace dan online-to-offline perusahaan yang dipimpinnya terus menunjukkan hasil yang baik. Oleh sebab itu, ia dan timnya yakin dapat mencatatkan peningkatan adjusted EBITDA selama enam kuartal berturut-turut dan mencetak keuntungan pada kuartal keempat mendatang.

“Kami sangat puas dengan hasil kinerja ini karena kami dapat mempertahankan pertumbuhan pendapatan yang kuat dan peningkatan menuju profitabilitas di semua segmen kami, sambil tetap menjaga kondisi keuangan yang kuat. Oleh karena itu, kami tetap yakin untuk tetap mengacu pada proyeksi kami dalam mencapai keuntungan pada akhir tahun dengan basis adjusted EBITDA,” ujar Teddy dalam keterangan pers, Jakarta, Senin, 31 Juli 2023.

Baca Juga: Laba United Tractors Tembus Rp11,21 Triliun pada Semester I-2023, Apa Lini Bisnis Andalannya?

Mengenai pendapatan marketplace, Teddy menyebutkan bahwa take rate secara keseluruhan sudah melambung 28 basis poin dari 2,39% menjadi 2,67% pada pertengahan tahun ini. Faktor pendorongnya adalah kemajuan dan inovasi dalam hal penyediaan serta efisiensi rantai pasokan.

Sementara itu, pada kuartal II tahun 2023, margin kontribusi keseluruhan juga ikut melompat 622% menjadi Rp124 miliar. Jika dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun sebelumnya, terlihat ada lompatan sebesar 622% yang disebabkan oleh rendahnya biaya penjualan dan pemasaran sebagai persentase Total Processing Value (TPV).

Perihal adjusted EBITDA, Bukalapak mencatatkan nominal Rp125 miliar atau setara dengan kenaikan hingga 65%. Hal ini disebut sebagai kabar baik mengingat pada awal tahun ini, Bukalapak justru memproyeksikan adjusted EBITDA loss sebesar Rp150–Rp175 miliar untuk kuartal kedua. 

“Strategi untuk meningkatkan margin terus berlanjut dan bisnis kami memiliki momentum yang baik serta peluang pertumbuhan masa depan yang sangat baik. Pertumbuhan menuju profitabilitas secara berkelanjutan tetap menjadi komitmen utama kami dan kami optimistis dapat terus memberikan yang terbaik pada para pemegang saham kami dalam jangka panjang,” imbuhnya.

Baca Juga: Chairul Tanjung Tersenyum Bahagia, Allo Bank Sukses Raup Laba Rp216,25 Miliar pada H1-2023!

Sebagai informasi tambahan, sebenarnya, pada kuartal kedua tahun ini, Bukalapak menderita kerugian sebesar Rp389,27 miliar. Namun, jika dibandingkan dengan kuartal kedua tahun lalu yang nilai kerugiannya sampai menembus angka Rp1 triliun lebih, kinerja keuangan Bukalapak pada periode ini sudah terbilang membaik. 

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Yohanna Valerie Immanuella
Editor: Yohanna Valerie Immanuella

Advertisement

Bagikan Artikel: