Platform Bunker Raih Pendanaan Rp75,5 Miliar dari Alpha JWC Ventures Dkk
Bunker, platform analisis keuangan yang baru saja diluncurkan di Indonesia, berhasil mendapatkan pendanaan lebih dari US$5 juta atau senilai Rp75,5 miliar. Dana tersebut dikabarkan berasal dari sejumlah perusahaan ventura, seperti Alpha JWC Ventures, January Capital, Northstar Group, GFC, Money Forward dan lainnya, juga dari angel investor Chris Lin, Rosemary Hua DeAragon, dan Tiger Fang.
CEO dan Co-Founder Bunker, Jibrilia Alamsyah mengatakan bahwa pendanaan tersebut akan digunakan untuk mendorong startup dan usaha menengah ke atas di Indonesia untuk mendapatkan profitabilitas dan pertumbuhan yang ideal.
“Kami ingin membantu usaha menengah ke atas di Indonesia untuk berkembang dan memiliki sistem keuangan yang executive friendly dan lebih efisien. Dengan Bunker, kami dapat mengukur dan mempercepat proses Financial Planning and Analysis (Perencanaan dan Analisa Keuangan) 30 kali lipat dan menyelesaikan analisis keuangan yang biasanya membutuhkan waktu berminggu-minggu menjadi dalam hitungan hari saja,” ujarnya dalam acara peluncuran Software Analisis Keuangan untuk Membantu Bisnis Indonesia Mengidentifikasi Efisiensi, Selasa (1/8/2023).
Baca Juga: Bunker Luncurkan Software Terbaru, Mudahkan Perusahaan Analisis Laporan Keuangan
Ia melanjutkan, Bunker merupakan alat yang krusial untuk melindungi bisnis dari hambatan makro dengan cara menghemat waktu dalam melakukan analisis keuangan.
“Alat seperti Bunker bukanlah suatu pilihan, namun merupakan alat yang sangat penting untuk melindungi bisnis dari hambatan makro. Sebagai contoh, salah satu klien kami menghemat 50+ jam kerja untuk mengaudit 10.000 baris data pada buku besar di beberapa software dan entitas akuntansi. Visibilitas keuangan yang kemudian dihasilkan membantu mengidentifikasi peluang untuk menurunkan biaya berlangganan sebesar 45% dan menegosiasikan kembali kontrak dengan 10 vendor ternama sehingga meningkatkan margin. Ini adalah masa depan strategi keuangan dan kami bangga menjadi bagian dari perjalanannya,” paparnya.
Sementara itu, CEO dan Co-founder Bunker lainnya, Shivom Sinha mengatakan bahwa Bunker sendiri telah berhasil menangani beberapa klien dan dapat membantu klien tersebut menghemat biaya operational expenses minimal sebesar 10%.
“Biasanya lebih dari 10%, biasanya dari penggunaan pertama menggunakan software ini dengan semua data yang ada yang biasanya orang-orang tidak melihatnya, mereka bisa menghemat lebih dari 10 persen operational expenses-nya” paparnya.
Untuk permasalahan harga yang harus dibayarkan perusahaan jika ingin menggunakan software Bunker, Shivom mengatakan bahwa tidak ada harga yang sama bagi setiap perusahaan. Hal ini dikarenakan penentuan harganya berdasarkan seberapa banyak data transaksi yang dimiliki perusahaan.
“Jadi, semuanya itu bergantung data. Semakin besar datanya, akan semakin mahal,” tukasnya.
Seperti yang diketahui, Bunker merupakan platform financial analytics modern yang memberikan visibilitas keuangan mendalam, dengan memindai ribuan data yang terlewat di dalam file-file pembukuan menjadi informasi bisnis yang menguntungkan untuk para eksekutif, hanya dalam hitungan hari. Bunker bertujuan untuk membantu para C-Level perusahan untuk dapat menganalisis keuangan secara lebih mudah sehingga dapat membuat keputusan yang tepat dan cepat.
Baca Juga: Beleaf Raih Pendanaan Seri A Senilai Rp103 Miliar untuk Kembangkan Program FaaS
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Ni Ketut Cahya Deta Saraswati
Editor: Rosmayanti
Tag Terkait:
Advertisement