Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Nelangsa, Rugi Waskita Karya Bengkak Hingga 776,26% pada H1-2023

Nelangsa, Rugi Waskita Karya Bengkak Hingga 776,26% pada H1-2023 Kredit Foto: Ist
Warta Ekonomi, Jakarta -

PT Waskita Karya Tbk (WSKT) tampaknya sedang bermuram durja. Bagaimana tidak? Berdasarkan laporan keuangan yang dirilis secara resmi, diketahui bahwa perusahaan milik negara tersebut mencatatkan kerugian sebesar Rp2,07 triliun pada semester pertama tahun ini. Jika dibandingkan dengan kinerja pada periode yang sama di tahun sebelumnya, kerugian Waskita Karya ditaksir membengkak hingga 776,26%.

Salah satu faktor penyebab meroketnya nilai kerugian Waskita Karya adalah tereduksinya besaran pendapatan usaha. Merujuk dari sumber yang sama, dikabarkan bahwa perusahaan tersebut hanya menghasilkan Rp5,27 triliun sepanjang enam bulan pertama tahun ini. Nominal tersebut menunjukkan adanya penurunan sebesar 13,43%.

Baca Juga: Laba Media Nusantara Citra (MNC) Susut 37,95% pada Semester Pertama Tahun 2023

Beberapa segmen bisnis Waskita Karya ternyata memang mengalami pengikisan. Segmen jasa konstruksi terpantau turun 18,76% menjadi Rp4,34 triliun; segmen pendapatan properti terpangkas 19,41% menjadi Rp83,91 miliar; dan segmen penjualan infrastruktur menukik 34,88% menjadi Rp28,75%. Kendati demikian, segmen penjualan precast justru meroket 546,66% ke angka Rp194,41 miliar.

Sebenarnya, beban pokok pendapatan Waskita Karya mengalami penurunan sebesar 11,46% pada paruh pertama tahun 2023. Namun, karena dana yang digelontorkan sampai menembus Rp4,81 triliun atau hampir setara dengan total pendapatan usaha, Waskita Karya terpaksa mengalami kerugian. 

Baca Juga: Laba Champ Resto Merosot Hingga 29,80% pada Paruh Pertama 2023, Apa Penyebabnya?

Sebagai catatan, kepemilikan aset perusahaan pelat merah itu berada di angka Rp96,32 triliun dan terdiri atas aset lancar senilai Rp24,16 triliun serta aset tidak lancar senilai Rp72,15 triliun. Adapun liabilitas dan ekuitas perusahaan masing-masing berada di angka Rp84,31 triliun dan Rp12 triliun. 

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Yohanna Valerie Immanuella
Editor: Yohanna Valerie Immanuella

Advertisement

Bagikan Artikel: