Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Merasa Diserang dan Dijegal Jelang Pilpres 2024, Anies: Banyak Kampanye Negatif dari Lawan!

Merasa Diserang dan Dijegal Jelang Pilpres 2024, Anies: Banyak Kampanye Negatif dari Lawan! Ilustrasi: Wafiyyah Amalyris K
Warta Ekonomi, Jakarta -

Anies Baswedan merespons berbagai serangan politik yang dialamatkan kepada dirinya jelas pilpres 2024. Bahkan, ada kabar bahwa lawan berusaha keras menjegal Anies supaya tidak berlaga di pesat politik tahun 2024 mendatang.

Merespons hal tersebut, Anies mengamini bahwa ada berbagai kampanye negatif yang dilakukan pihak lawan. Menurutnya, itu suatu yang nyata dalam konstestasi politik. Meski begitu, Anies berharap bahwa setiap capres-cawapres dapat saling menghormati dan menghargai. 

"Ketika saya bertugas di Jakarta, saya melihat yang namanya penciptaan kampanye negatif terhadap lawan itu adalah kenyataan dalam pemilu," ungkap Anies disimak melalui kanal Youtube Prof Rhenald Kasali, Sabtu, 5 Agustus 2023.

Ia menambahkan, sikap menghargai tersebut harus ditunjukkan dalam konteks perbedaan suku dan agama. Ia juga menyoroti perihal komunikasi antarpemimpin partai.

"Jadi kalau ada perbedaan, apalagi yang ada perbedaan sukunya, perbedaan agamanya oke. Nah yang penting itu adalah para pemimpinnya komunikasi," tambahnya. 

Anies juga berharap sikap demikian dimiliki oleh pendukung masing-masing capres. Dengan menyadari rasa sebangsa setanah air, kata Anies, tidak perlu sampai menggunakan politik identitas yang memicu kebencian.

"Pendukung itu kita sama-sama tahu ada ambang batas bahwa kita itu se-Indonesia, kita itu sebangsa, setanah air. Jangan menggunakan politik identitas dengan kebencian, kalau saya mau memilih berdasarkan apa saja itu haknya," kata Anies.

Baca Juga: Airlangga Hartarto Ogah Dukung Anies Baswedan, PKS Bereaksi: Kami Tak Terpengaruh

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Lestari Ningsih
Editor: Lestari Ningsih

Bagikan Artikel: