Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Optimisme Presiden Jokowi terhadap Proyek Pembangunan LRT

Optimisme Presiden Jokowi terhadap Proyek Pembangunan LRT Ilustrasi: Wafiyyah Amalyris K
Warta Ekonomi, Jakarta -

Proyek pembangunan transportasi massal Light Rapid Transportation (LRT) Jakarta, Bogor, Depok, dan Bekasi (Jabodebek) mendapatkan dukungan penuh dari Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Jokowi mengatakan bahwa proyek yang direncanakan sejak tahun 2015 ini dinilai akan membuat waktu tempuh warga dalam melakukan mobilisasi semakin efisien. Selain itu, pembangunan LRT akan membuat seluruh transportasi massal menjadi terintegrasi.

"Kenapa LRT ini dibangun? Kita ingin membangun transportasi massal yang terintegrasi. MRT, LRT, kereta bandara, Bus Trans Jakarta, semuanya terintegrasi. Sehingga, terjadi efisiensi saat orang pergi dari satu titik ke titik lain. Kita harapkan kita masuk pada titik-titik lain," jelasnya, dikutip dari Youtube Sekretariat Presiden, Selasas (8/8/2023).

Baca Juga: Kesalahan Desain dan Pembengkakan Biaya Proyek Infrastruktur LRT Harus Jadi Pembelajaran Berharga Buat Pemerintah

Jokowi sendiri dikabarkan telah beberapa kali melakukan peninjauan langsung untuk melihat progres pembangunan LRT Jabodebek. Ia berharap kelak proyek ini dapat menjadi terobosan pertama Indonesia untuk mengekspor kereta ke negara-negara lain. Mengingat seluruh pembangunan proyek ini dilakukan oleh perusahaan-perusahaan lokal.

Untuk diketahui, pembangunan kereta LRT dikerjakan oleh PT Industri Kereta Api (INKA). Sedangkan untuk pengerjaan konstruksinya, dilakukan oleh salah satu BUMN Karya, yaitu PT Adhi Karya Tbk. Selanjutnya, LRT akan dioperasikan oleh PT Kereta Api Indonesia (KAI).

"Saya kira pengalaman dalam pembangunan ini yang kita butuhkan, sehingga memiliki pengalaman membangun konstruksi LRT. Yang membangun keretanya oleh PT INKA. Ini menjadi sebuah fondasi ketika kita ingin membangun LRT dan membangun kereta untuk negara lain. Sekarang kan kita sudah ekspor ke Bangladesh dan Filipina, saya harapkan LRT juga seperti itu," tukasnya.

Setelah mengalami berbagai pengunduran jadwal beroperasi, kabar terbaru mengatakan proyek ini akan mulai beroperasi pada Agustus 2023. PT KAI pun dikabarkan telah melakukan pengadaan sarana, pengoperasian sarana dan prasarana, perawatan sarana dan prasarana, pengusahaan sarana dan prasarana, termasuk pendanaan prasarana Kereta Api Ringan atau Light Rail Transit terintegrasi serta penyelenggaraan sistem tiket otomatis (Automatic Fare Collection).

Fakta-Fakta LRT

Transportasi massal terbaru ini dikabarkan tidak akan memiliki masinis. LRT Jabodebek akan menggunakan sistem Communication-based Train Control (CBTC) dengan Grade of Automation (GoA) level 3. Sistem CBTC adalah pengoperasian kereta berbasis komunikasi, sehingga sistem dapat mengoperasikan kereta dan memproyeksikan jadwal secara otomatis serta disupervisi secara otomatis dari pusat kendali operasi.

VP Public Relations KAI Joni Martinus menjelaskan, GoA level 3 adalah tingkat otomasi operasional kereta. Pengoperasian dilakukan secara otomatis tanpa masinis, tapi mensyaratkan masih terdapat petugas operasional di dalam kereta untuk penanganan kondisi darurat dan pelayanan kepada pelanggan atau disebut train attendant.

"LRT Jabodebek akan beroperasi mengikuti jadwal yang telah diunggah ke sistem persinyalan di pusat kendali operasi atau Operation Control Center (OCC). Seluruh operasional LRT Jabodebek kemudian berjalan secara otomatis dengan mengikuti jadwal yang telah ditetapkan," ujar Joni dalam keterangannya, dikutip Senin (8/8/2023).

Untuk tarif sendiri, Kepala Divisi LRT Jabodebek Mochamad Purnomosidi mengatakan, pihaknya mengusulkan sebesar Rp5.000 untuk jarak terdekat dan untuk jarak terjauh Rp25.000. Sementara itu, tarif rata-rata LRT sebesar Rp15.000. Namun, ia mengatakan pemerintah akan memberikan subsidi untuk tarif LRT Jabodebek.

"Ada progresifnya, jadi ada tarif rata-rata, jadi jarak terjauhnya kira-kira kalau yang kami usulkan ya yang belum ditetapkan adalah mungkin kira-kira Rp24.000-Rp25.000 untuk jarak terjauh," kata Purnomo saat ditemui di Gedung OCC PT KAI Divisi LRT Jabodetabek, Tambun, Bekasi, Selasa (17/1/2023).

LRT Jabodebek dikabarkan akan melayani masyarakat mulai pukul 05.00 WIB hingga pukul 23.27 WIB. Manager Public Relation LRT Jabodebek Kuswardojo mengatakan, LRT Jabodebek terdiri dari 18 stasiun, yaitu Stasiun Dukuh Atas, Setiabudi, Rasuna Said, Kuningan, Pancoran, Cikoko, Ciliwung, Cawang, TMII, Kampung Rambutan, Ciracas, Harjamukti, Halim, Jatibening Baru, Cikunir I, Cikunir II, Bekasi Barat, dan Jati Mulya.

Ia melanjutkan, LRT Jabodebek rata-rata akan melayani sebanyak 434 perjalanan KA setiap harinya dengan target awal pengguna jasa sebanyak 137.000 setiap harinya.

"Hadir setiap 4 menit di Stasiun Dukuh Atas-Cawang, setiap 8 menit di Stasiun Jati Mulya-Cawang, serta setiap 8 menit di Stasiun Harjamukti-Cawang," tuturnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Ni Ketut Cahya Deta Saraswati
Editor: Rosmayanti

Bagikan Artikel: