Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Kementerian ESDM Klaim Penggunaan Motor Listrik Dapat Hemat Pengeluaran 80%

Kementerian ESDM Klaim Penggunaan Motor Listrik Dapat Hemat Pengeluaran 80% Ilustrasi: Wafiyyah Amalyris K
Warta Ekonomi, Jakarta -

Pemerintah melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) tengah menggenjot pencapaian target program konversi motor konvensional berbahan bakar minyak (BBM) menjadi listrik sebanyak 50.000 unit pada tahun ini.

Direktur Konservasi Kementerian ESDM Gigih Udi Atmo mengatakan, program ini bukan sekadar upaya pemerintah mengurangi ketergantungan kepada bahan bakar fosil, melainkan juga untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat dengan mengurangi polusi dan meningkatkan perekonomian.

"Konversi motor listrik akan membantu pemerintah dalam transisi energi, membantu mencegah perubahan iklim, dan membantu finansial karena akan lebih irit," ujar Gigih dalam keterangan tertulis yang diterima, Senin (14/8/2023).

Baca Juga: Cukup Pakai KTP Bisa Dapat Subsidi Motor Listrik, United E-Motor Bisa Jadi Pilihan

Gigih mengatakan, jika per hari sepeda motor konvensional mengisi bahan bakar jenis pertalite 1 lliter, dalam sebulan pengeluaran untuk bahan bakar sebesar Rp300.000. 

Namun, jika dibandingkan dengan motor listrik konversi, dalam sebulan pengeluaran untuk bahan bakar hanya menghabiskan sekitar Rp60.000 saja, atau terjadi penghematan sebesar 80% setiap bulan.

"Jika motor konversi dengan penggunaan yang sama, dengan listrik sekitar Rp1.300 atau Rp1.400 per KWh, maka biaya yang dikeluarkan setiap bulan paling mahal Rp60.000, jadi ada penghematan sebesar Rp240.000 per bulan," ujarnya.

Menurutnya, penggunaan motor listrik konversi juga akan meningkatkan ketahanan energi nasional dan cadangan devisa negara.

Pasalnya jumlah sepeda motor BBM yang mengaspal sekarang mencapai 120 juta unit, dan jika seluruh motor tersebut menggunakan BBM 1 liter per hari, maka akan mengonsumsikan lebih dari 650.000 barel minyak per hari, atau melebihi produksi minyak nasional saat ini.

"Jika harga 1 barel minyak setara pembelian seharga US$80, jika dirupiahkan, pengeluaran untuk impor minyak hampir menyentuh Rp800 miliar kita keluarkan setiap hari. Implikasi akan berdampak kepada ketahanan energi kita, karena itu baru dari motor saja dan belum kendaraan lainnya," ucapnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Djati Waluyo
Editor: Rosmayanti

Advertisement

Bagikan Artikel: