Jika Dana JETP Mengalir ke Masyarakat, Kemandirian Energi Akan Tercapai

Warta Ekonomi, Jakarta -

Campaigner 350.org Indonesia, Suriadi Darmoko mengatakan, banyak manfaat yang rasanya dapat terlaksana bilamana dana Just Energy Transition Partnership (JETP) dari negera maju diberikan ke masyarakat, bukan ke perusahaan besar. 

"Pertama, manfaatnya adalah memperkuat kemandirian energi dan terutama untuk kemandirian energi untuk pemenuhan kebutuhan listrik," ujar Suriadi dalam diskusi virtual, Selasa (15/8/2023). 

Suriadi mengatakan, dengan memberikan dana tersebut ke masyarakat, maka transisi energi fosil menuju Energi Baru dan Terbarukan (EBT) dapat terlaksana, atau setidaknya dapat mengurangi ketergantungan komunitas masyarakat pada pembangkit listrik berbasis energi fosil.

Baca Juga: JATAM soal Proyek Transisi Energi JETP: Tak Lebih dari Kolonialisme Industri Energi 

Ia mencontohkan seperti yang terjadi di Gunung Sawur. Di sana masyarakat lebih memprioritaskan penggunaan listrik yang berasal dari Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH) dibandingkan dengan listrik PLN yang masih bersumber dari energi fosil. 

"Kalau di Gunung Sawur itu hanya pada hari Minggu menggunakan listrik dari PLN, sementara hari lain mereka menggunakan listrik PLTMH," ujarnya. 

Keuntungan lainnya adalah meningkatkan adaptasi komunitas terhadap krisis iklim karena di dalam pekerjaannya sehari-hari mereka memanfaatkan EBT berbasis energi terbarukan, terutama PLTMH.

Selain itu, mereka pada saat yang sama terlibat dalam perlindungan terhadap kawasan hutan, sehingga adaptasi dan mitigasinya berjalan efektif pada tingkat komunitas. 

Lanjutnya, pengembangan EBT berbasis komunitas ini banyak memacu pengembangan ekonomi lokal, seperti kegiatan perbengkelan dan pertanian terutama untuk penanganan pascapanen.

"Pada saat yang sama juga memberikan efek domino yang bagus pada sektor pertanian, jadi pemanfaatan listriknya sudah ramah lingkungan dan juga memberikan benefit ke sektor lain," ucapnya. 

Baca Juga: Soal Keadilan Transisi Energi Melalui JETP, Pengamat: Sulit Diwujudkan