Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Industri Perbankan Rentan Mengalami Serangan Siber, CyberArk Luncurkan CyberArk Identity Security

Industri Perbankan Rentan Mengalami Serangan Siber, CyberArk Luncurkan CyberArk Identity Security Kredit Foto: CyberArk
Warta Ekonomi, Jakarta -

CyberArk (NASDAQ:CYBR) perusahaan keamanan identitas meluncurkan Platform Keamanan Identitas CyberArk (CyberArk Identity Security) untuk wilayah Indonesia. 

Wakil Presiden Area untuk ASEAN, di CyberArk, Lim Teck Wee, mengungkapkan bila platform ini dapat digunakan organisasi di Indonesia untuk mencegah serangan terhadap identitas digital, baik identitas yang digunakan manusia ataupun identitas yang digunakan oleh mesin. 

Platform terpadu ini akan menjamin kedaulatan data seluruh pengguna layanan ini di Indonesia. Investasi baik yang dilakukan dari segi finansial ataupun teknikal menandakan komitmen jangka panjang CyberArk di Indonesia untuk mendorong ekosistem digital yang lebih baik dan aman.

"Para penyerang di dunia digital terus menerus mengembangkan taktik mereka untuk mendapatkan akses ke aset dan data sensitif, dengan seringkali mengeksploitasi pertambahan identitas digital baru yang sangat cepat di lingkungan organisasi terutama di cloud. Untuk mencegah insiden semacam itu yang dapat menghambat transformasi digital Indonesia, tim keamanan perlu menjadikan keamanan identitas digital sebagai prioritas utama," kata Lim, dalam keterangan resmi di Jakarta, Rabu (16/8/2023). 

Baca Juga: Cegah Kejahatan Cyber dengan Memahami Keamanan Digital

Adanya solusi berbasis lokal di Indonesia ini, lanjut Lim memungkinkan pengguna CyberArk untuk menyimpan data mereka secara lokal, termasuk kredensial dan faktor autentikasi lainnya, dan membantu mematuhi Peraturan Pemerintah No. 71/2019 yang mengatur perlunya melakukan fungsi pengelolaan, pengolahan, dan penyimpanan data di Indonesia.

“Keamanan identitas digital keluaran terbaru dari CyberArk ini menggunakan pusat data lokal. Artinya para penggunanya memiliki kedaulatan atas datanya dan pemrosesan autentikasinya akan sesuai dengan regulasi. Faktor ini akan dapat mengamankan identitas digital manusia dan mesin, serta mempecepat pemanfaatan teknologi cloud secara fleksibel dan efektif,” lanjut Lim. 

Menurutnya, manfaat penting dari hal tersebut adalah organisasi di Indonesia dapat lebih siap mencegah potensi ancaman yang terus berkembang dan memainkan peran mereka dalam memajukan transformasi digital nasional. 

“Tim CyberArk berkomitmen dan terus berusaha memainkan peran penting dalam membantu perusahaan di Indonesia mendapatkan hasil maksimal dari solusi digital mereka,” terangnya. 

Baca Juga: Belum Disadari, Ini Urgensi Menjaga Keamanan Data Pribadi dalam Transaksi Online

Lim menceritakan bila inisiatif CyberArk ini muncul karena hampir semua organisasi (99 persen) di Asia Pasifik dan Jepang memiliki keyakinan bahwa mereka akan mengalami kerentanan terkait identitas digital pada tahun 2023. Dari jumlah tersebut, 63 persen di antaranya percaya bahwa kerentanan itu berasal dari langkah-langkah transformasi digital, termasuk adopsi cloud dan migrasi aplikasi aplikasi lama yang masih dimiliki organizasi.

Menurut Hendry Wirawijaya, Country Sales Manager CyberArk untuk Indonesia, tantangan keamanan siber di setiap negara bisa berbeda dalam hal situasi keamanannya, namun bersifat konsisten.

“Kami melihat ancaman terhadap identitas sedang dibangun di Singapura, Malaysia dan Filipina. Dan ini adalah sesuatu yang konsisten di berbagai negara.”

Hendry mengutarakan jika CyberArk berdiri sejak 1999 dan telah hadir lebih dari 10 tahun di Indonesia. “Ada 9 dari 10 perusahaan di Indonesia telah menggunakan solusi kami, terutama dari industri perbankan, keuangan dan sektor-sektor vital.”

Hendry mengatakan bahwa industri perbankan dan keuangan merupakan sektor tertinggi yang rentan menghadapi serangan siber, diikuti dengan sektor kritikal seperti listrik dan energi.

“Rencana bisnis kami di Indonesia adalah meningkatkan keamanan digital dari pelanggan kami, sekaligus juga meningkatkan kesadaran pentingnya memiliki ketahanan siber,” tutup Hendry.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Annisa Nurfitri
Editor: Annisa Nurfitri

Tag Terkait:

Advertisement

Bagikan Artikel: