Direktur Utama PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGE), Julfi Hadi memastikan, perseroan telah bersiap memasuki arena bisnis panas bumi global.
"Ekspansi pasar internasional ini menjadi ambisi kami untuk menjadikan Pertamina Geothermal Energy sebagai world class green energy company. Saat ini beberapa negara sudah menjadi target pasar kami, mulai dari Afrika, Eropa, maupun Asia," ujar Julfi dalam keterangan tertulis yang diterima, Jumat (18/8/2023).
Julfi mengatakan, ekspansi ke luar negeri ini akan menambah rencana pengembangan bisnis PGE yang saat ini tetap berfokus dalam memaksimalkan potensi panas bumi di dalam negeri.
Baca Juga: Dukung Dekarbonisasi, Pertamina Trans Kontinental Reduksi 74,03 Ton CO2 per Tahun
"Kami akan tetap memenuhi komitmen kami menjadi 1 GW company dalam dua tahun mendatang,” ujarnya.
Sebagai tahap awal, perseroan bakal menjajaki pengembangan bisnis dengan Kenya yang berada di benua Afrika. Alasan menjajaki bisnis dengan Kenya karena negara yang berada di bagian Timur Afrika itu memiliki pertumbuhan ekonomi yang stabil.
"Pertumbuhan ekonomi yang stabil dan keamanan yang terus membaik tentunya menjadi peluang bisnis positif bagi Pertamina Geothermal Energy dalam melakukan ekspansi bisnis secara global," ucapnya.
Sebagaimana diketahui, Kenya merupakan yang terdepan di Afrika dalam pengembangan panas bumi dengan kapasitas terpasang sebesar 865 MW dan berada di posisi ke-7 dalam peringkat global. Pada tahun 2030, Kenya menargetkan memiliki 5.530 MW total kapasitas terpasang. Saat ini Kenya memiliki total potensi panas bumi sebesar 7 GW.
Dengan target sebesar itu, Kenya berambisi untuk menjadikan panas bumi sebagai sumber energi bersih terbesar di negara mereka pada tahun 2030.
Selain itu, Pemerintah Kenya memiliki kebijakan untuk meningkatkan jumlah tenaga panas bumi secara signifikan karena bersifat alami, mampu memenuhi beban listrik dasar (baseload), ramah lingkungan, dan hemat biaya.
Selain Kenya, beberapa negara yang kini tengah dibidik PGE untuk pengembangan bisnis dan kerja sama adalah Turki dan Jerman. Menurut Renewables 2022 Global Status Report, di Turki panas bumi menyumbang 3% dari kebutuhan listrik nasional.
Baca Juga: Kementerian ESDM Pastikan Permudah Investor Panas Bumi di Indonesia
"Dengan semua potensi dan peluang di pasar global tersebut, kami berharap dapat menjadi tambahan kontribusi bagi devisa negara. Momentum perayaan Hari Kemerdekaan ini menjadi pemacu semangat dan langkah awal untuk melaju mewujudkan Pertamina Geothermal Energy goes to global," tutupnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Djati Waluyo
Editor: Rosmayanti
Advertisement